Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Minta Solo Jadi Prioritas Vaksinasi, Pengamat: Angin Segar untuk Pemda Lain

Kompas.com - 03/03/2021, 19:57 WIB
Tatang Guritno,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kepada pemerintah pusat agar memprioritaskan vaksin di kotanya dinilai sebagai angin segar untuk kepala daerah di kota lain.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, pernyataan Gibran diperlukan untuk melecut pemerintah pusat agar memperhatikan vaksinasi di daerah zona merah Covid-19.

"Semoga pernyataan Gibran ini melecut pemerintah untuk memprioritaskan daerah merah Covid-19 lain, selain Solo. Kadang harus ada kepala daerah spesial untuk mengingatkan pemerintah," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19: Tidak Mudah untuk Satukan Data Pusat dan Daerah

Menurut Adi, pernyataan Gibran sebagai kepala daerah merupakan hal yang biasa. Sebab, banyak kepala daerah yang juga meminta pemerintah pusat untuk memprioritaskan vaksinasi untuk wilayahnya masing-masing.

Namun yang menjadi pembeda adalah status Gibran sebagai kepala daerah sekaligus anak Presiden Joko Widodo.

"Cuma karena yang ngomong begini Gibran jadi ramai. Seakan-akan anak presiden minta Solo diprioritaskan, padahal Gibran kapasitasnya sebagai kepala daerah," jelasnya.

"Jadi ini sebenarnya angin segar untuk kepala daerah agar proses vaksinasi meluas ke berbagai daerah," imbuh Adi.

Baca juga: Gibran Minta Pemerintah Pusat Prioritaskan Vaksinasi di Solo

Adapun menurut data yang diakses di corona.jatengprov.go.id pada Rabu, merupakan wilayah dengan peringkat ke 10 di Provinsi Jawa Tengah.

Saat ini tercatat kasus konfirmasi positif Covid-19 di Solo mencapai 5.054 dengan total pasien sembuh 4.400 orang, dengan total pasien meninggal 417 orang.

Sebelumnya, Gibran mengatakan, salah satu hambatan yang dihadapi untuk mengendalikan laju penularan Covid-19 adalah keterbatasan jumlah vaksin.

Ia menganggap Solo jadi daerah penting dalam upaya menekan laju penularan virus corona. Pasalnya, Solo merupakan salah satu pusat perekonomian di Jawa Tengah.

Oleh sebab itu, Gibran meminta pemerintah pusat agar mengirimkan vaksin Covid-19 ke Solo dalam jumlah lebih banyak.

"Saya meminta Solo untuk diprioritaskan karena Solo ini menopang daerah lain," kata Gibran di Balai Kota Solo, saat menanggapi pertanyaan soal satu tahun pandemi Covid-19, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Gibran Minta Pemerintah Pusat Prioritaskan Vaksinasi di Solo, Ganjar: Bukan Solo-nya, tapi...

Saat vaksinasi tahap pertama, Kota Solo menerima 1.000 dosis vaksin yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

Pada tahap kedua, Kota Solo bakal menerima 70.000 dosis vaksin dengan sasaran TNI/Polri, pedagang pasar tradisional, lanjut usia, guru dan tokoh agama.

Meski demikian, Gibran menyatakan siap menerima berapa pun pengiriman yang dilakukan oleh pemerintah pusat kepada Pemkot Surakarta.

"Manajemen vaksin cukup baik, cold storage cukup besar, dikirim berapa pun siap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com