JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyebut, upaya adu domba antara ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) merupakan pengalihan isu.
Menurut Andi, upaya itu dilakukan untuk mengalihkan perhatian masyarakat mengenai siapa sebenarnya di balik gerakan pengambilalihan atau kudeta internal partai.
"Itu mengalihkan perhatian seakan akan mengadu domba adik (Ibas) dan kakak (AHY). Itu mengalihkan perhatian pada (siapa) pihak luar yang mau mengambil alih itu," ujar Andi dalam diskusi virtual bertajuk Faksionalisasi Partai Politik Menjelang Tahun Politik 2024, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Kader Muda Demokrat Dukung Moeldoko dan Ibas Jadi Pimpinan Partai
Andi mengatakan, Ibas sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat sudah menyatakan mendukung kepemimpinan AHY.
"Mas Ibas kan sudah membantah, dan mengatakan loyal pada AHY," tegas Andi.
Andi juga menampik anggapan bahwa dugaan kudeta di Partai Demokrat hanya isu yang dilemparkan untuk meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat.
Ia menyebut upaya kudeta itu memang terjadi. Sikap Partai Demokrat membuka isu tersebut agar publik menilai sendiri mengenai apa yang terjadi di internal partai.
"Kalau sekarang Demokrat dapat simpati publik ya kita bersyukur. Tapi kita tidak mendesain, kalau bisa ya lebih baik tidak ada masalah ini," kata dia.
Baca juga: Kudeta Partai Demokrat, Ibas: Jangan Diadu-adu antara Saya dan Mas AHY
Nama Ibas sempat disebut oleh salah satu kader sayap Partai Demokrat yang mendukung adanya kongres luar biasa (KLB), yakni Kader Muda Demokrat (KMD).
Dalam konferensi pers Kamis (25/2/2021), organisasi sayap ini mengusulkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat dan Ibas sebagai Sekretaris Jenderal pada KLB yang rencananya dilaksanakan pada Maret ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan