JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan bahwa varian baru virus corona B.1.1.7 akan lebih cepat menular pada keramaian.
Menurut dia, penularan varian baru virus Covid-19 ini mencapai 40 persen hingga 70 persen.
Oleh karena itu, ada kecenderungan varian ini lebih mudah menular dari varian virus Covid-19 sebelumnya.
"Ada potensi pada event super spreader atau keramaian akan sangat efektif (menular) itu. Karena 40 sampai 70 persen cepat menular," jelas Dicky pada Kompas.com, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Epidemiolog UGM Sebut Potensi Munculnya Varian Baru Covid-19 di Indonesia Sangat Besar
Menurut Dicky, varian Covid-19 B.1.1.7 merupakan virus SARS-CoV-2 yang sama dengan Covid-19 saat ini. Hanya saja, berbeda kode genetiknya.
"Kalau bicara strain baru, virusnya tetap SARS-CoV-2, penyakitnya pun sama, Covid-19, hanya yang berbeda adalah kode genetik dari si virus ini," kata Dicky.
Karena memiliki tingkat penularan lebih tinggi, Dicky khawatir virus ini dapat meningkatkan tingkat kematian, terutama pada lansia atau orang dengan komorbid.
"Karena viralnya tinggi, 30 persen meningkatkan kematian," ucap dia.
Namun demikian, Dicky meminta masyarakat tidak perlu panik. Hal yang harus dilakukan masyarakat, menurut dia, yakni meningkatkan respons dan kewaspadaan pada protokol kesehatan.
"Tidak perlu panik, hanya harus sangat waspada, bukan berarti panik. Waspada itu artinya harus memperkuat responsnya, 3T dan 5M dan diperkuat vaksinasinya," ujar Dicky.
"Hanya sekarang harus 2-3 kali lipatlah responnya, lebih masif lebih agresif, maskernya dua lapis dan lain sebagainya," kata dia.
Baca juga: Dua TKI Terpapar Virus Corona Varian Baru B.1.1.7, Pulang ke Karawang Sudah Negatif
Adapun virus Covid-19 B.1.1.7 dikabarkan sudah masuk ke Indonesia.
Varian ini merupakan jenis virus Covid-19 baru yang ditemukan di Inggris.
Informasi masuknya virus Covid-19 B.1.1.7 disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono pada acara "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi", Selasa (2/3/2021).
"Kita menemukan mutasi B.1.1.7 UK (United Kingdom) di Indonesia, ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus," ucap Dante.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk Indonesia, Gejala Mirip Varian Asli