Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi, Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Diumumkan Masuk RI

Kompas.com - 03/03/2021, 07:34 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat satu tahun pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7 masuk ke Tanah Air.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sudah ditemukan dua kasus Covid-19 dari mutasi virus corona tersebut.

"Kita menemukan mutasi B.1.1.7 UK (United Kingdom di Indonesia, ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus," kata Dante dalam acara "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi", Selasa (3/2/2021).

Baca juga: 7 Fakta Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Inggris yang Sudah Masuk ke Indonesia

Menurut Dante, dua kasus Covid-19 dari mutasi virus corona B.1.1.7 ditemukan setelah dilakukan pengecekan pada 462 kasus dalam beberapa bulan terakhir.

Oleh karenanya, kata dia, tantangan yang akan dihadapi semakin sulit sehingga diperlukan pengembangan riset dan model penanganan yang lebih baik.

"(Kembangkan) riset dan model penanganan lebih baik dan studi-studi epidimologis secara analitik karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," ujarnya.

Ditelusuri

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 membenarkan mutasi virus corona asal Inggris sudah masuk ke Tanah Air.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan mutasi virus corona tersebut akan segera ditelusuri dari kasus positif untuk mencegah terjadinya penularan yang cukup luas.

"Iya benar bahwa varian B.1.1.7 telah ditemukan di Indonesia sebagaimana yang disampaikan Bapak Wakil Menteri Kesehatan," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Baca juga: Cegah Penyebaran, Satgas Pastikan Akan Telusuri Kasus Mutasi Virus Corona

Seperti diketahui, pemerintah memperketat aturan bagi WNA dan WNI dari luar negeri yang ingin memasuki Indonesia, sejak mutasi virus corona asal Inggris itu meluas ke sejumlah negara termasuk ke negara tetangga Singapura.

Saat ini, menurut Wiku, para petugas di pintu masuk kedatangan perjalanan internasional sedang mengevaluasi pelaksanaan pengawasan masuknya pelaku perjalanan internasional.

Ia menegaskan, siap beradaptasi apabila ada perubahan kebijakan akibat masuknya mutasi virus corona B.1.1.7 tersebut.

"Termasuk perubahan kebijakan jika diperlukan," tambahnya.

71 persen lebih menular

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, penularan mutasi virus corona B.1.17 ini bisa mencapai 71 persen lebih cepat.

Namun, mutasi virus corona ini tidak lebih mematikan.

"Kita lihat mutasi virus ini menular jauh lebih cepat 71 persen dari virus sebelumnya. Itu yang harus kita ingat. Para ahli juga yakin memang virus B117 mudah menular, namun tidak lebih mematikan," kata Zubairi, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: IDI: Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Inggris 71 Persen Lebih Menular

Selain itu, ia memastikan, bahwa mutasi virus corona asal Inggris ini bisa dideteksi melalui alat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

"Sekarang virusnya ganti baju, tetapi masih bisa dideteksi dengan PCR. Jadi tidak perlu khawatir," ucapnya.

Lebih lanjut, Zubairi berharap, dengan ditemukannya mutasi virus corona asal Inggris tersebut di beberapa negara, semua pihak dapat berupaya mencegah penularan virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com