Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi, Kawal Covid-19 Sebut Pengetesan dan Pelacakan Masih Bermasalah

Kompas.com - 02/03/2021, 14:41 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu tahun pandemi Covid-19, masalah pengetesan dan pelacakan penyebaran virus di Indonesia dinilai masih bermasalah. 

Menurut Co-Founder Kawal Covid-19 Elina Ciptadi, berdasarkan data 1 Maret 2021 di situs web www.worldmeters.info, dalam satu tahun ini Indonesia baru melakukan polymerase chain reaction (PCR) tes pada 7,2 juta orang.

Padahal, jumlah populasi Indonesia sebesar 275.443.201 juta jiwa.

"Bandingkan dengan Malaysia yang sudah melakukan tes pada 6,2 juta orang padahal populasinya cuma 1/9 dari Indonesia. Tes per kapita di Indonesia masih salah satu yang paling rendah di dunia, dengan tingkat positivitas rate paling tinggi se-Asia," ujar Elina.

Baca juga: Doni Monardo: Mayoritas Kasus Kematian Covid-19 Berasal dari Penderita Komorbid

Elina juga mengkritik kebijakan pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01,07/MENKES/446/2021 tentang Penggunaan Tes Rapid Antigen dalam pemeriksaan Covid-19.

Menurut Elina, sampai hari ini data tes antigen belum masuk dalam data harian Covid-19.

"Sesuai anjuran WHO hal ini perlu dilakukan kasus positif bisa cepat diisolasi dan ditangani sebelum menular ke orang-orang sekitarnya," kata Elina.

"Masalahnya sampai hari ini sebulan setelah aturan itu dikeluarkan, data tes antigen belum masuk ke dalam data harian. Bandingkan lagi-lagi dengan Malaysia yang menggunakan tes antigen dan menunjukan datanya setiap hari," ucap dia. 

Elina juga meminta pemerintah segera melakukan revisi kebijakan agar tidak hanya orang yang bergejala yang bisa mendapatkan tes PCR gratis.

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19: Sempat Terjadi Panic Buying karena Khawatir Lockdown

Jika hanya suspek bergejala saja yang mendapatkan fasilitas PCR gratis dari puskesmas, menurut dia, pencegahan penularan akan sulit dilakukan.

"Bagaimana kita bisa mencegah penularan penyakit yang sudah menular sebelum bergejala jika pedomannya masih mensyaratkan bergejala dulu sebelum mendapat tes gratis?" kata Elina.

Dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pascapandemi, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Samsono mengatakan, mutasi virus corona dari Inggris atau B117 sudah masuk ke Indonesia.

Baca juga: Hanya Dapat 33.400 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tahap Dua, Depok Atur Proporsi

Dante menyebutkan, pada Senin kemarin, ada dua kasus terkonfirmasi Covid-19 dengan virus corona tipe B117.

"Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 di Indonesia, ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan 2 kasus," kata Dante.

Adapun varian B117 diketahui memiliki tingkat penularan mencapai 70 persen dibandingkan varian awal SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com