Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset PPIM UIN Jakarta: 30,16 Persen Mahasiswa Indonesia Intoleran

Kompas.com - 02/03/2021, 13:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 30,16 persen mahasiswa Indonesia memiliki sikap toleransi beragama yang rendah atau intoleran.

Hal tersebut merupakan hasil riset Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

Peneliti PPIM UIN Sirojuddin Arif mengatakan, hal tersebut berarti bahwa satu dari tiga mahasiswa di Indonesia memiliki sikap intoleransi beragama.

“Kalau digabung (angka hasil riset), 30,16 persen mahasiswa Indonesia punya sikap toleransi beragama rendah atau sangat rendah,” ujar Sirojuddin dalam webinar bertajuk Toleransi Beragama di Perguruan Tinggi, dikutip dari Kompas TV, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Menag Harap Kapolri Bisa Ikut Wujudkan Toleransi Beragama di Indonesia

Adapun angka hasil riset itu adalah 24,89 persen mahasiswa memiliki sikap toleransi beragama rendah dan 5,27 persen memiliki toleransi beragama yang sangat rendah.

Hasil penggabungan angka-angka tersebut menunjukkan rendahnya mahasiswa Indonesia dalam toleransi beragama di Tanah Air.

Kendati demikian, kata dia, terdapat 69,83 persen mahasiswa di Indonesia yang memiliki sikap toleransi beragama cukup tinggi.

Sementara itu, 20 persen lainnya termasuk ke dalam kategori toleransi sangat tinggi terhadap pemeluk agama lain.

"Jika dilihat dari jenis perguruan tinggi, maka mahasiswa intoleran paling banyak ditemukan di perguruan tinggi berbasis agama, swasta, negeri, dan kedinasan," kata dia.

Sirojuddin mengatakan, hasil riset tersebut juga menunjukkan dua hal penting yang berkaitan dengan toleransi beragama di kalangan mahasiswa.

Baca juga: Belajar Toleransi Beragama dari Umat Muslim dan Kristiani Kernolong Jakpus...

Pertama, soal interaksi sosial dengan kelompok yang berbeda memiliki korelasi positif yang kuat dengan toleransi beragama.

"Interaksi antarkelompok ini bisa berlangsung dalam hubungan pergaulan sosial, kerja sama, dan diskusi atau tukar pikiran dengan sesama mahasiswa," kata dia.

Penelitian juga menunjukkan kegiatan-kegiatan keagamaan tertentu, seperti lembaga dakwah kampus berkorelasi negatif dengan toleransi beragama.

Kedua, riset tersebut menunjukkan iklim sosial kampus berkorelasi dengan toleransi beragama mahasiswa.

"Kebijakan kampus terhadap kelompok minoritas keagamaan mahasiswa dan sikap toleransi beragama dosen berkorelasi positif dengan toleransi beragama mahasiswa," kata dia.

Baca juga: Meneladani Toleransi Beragama yang Sudah Turun Temurun di Kampung Sawah Bekasi...

Riset PPIM UIN dilaksanakan secara nasional di 34 provinsi dengan metode penelitian berupa survei.

Riset dilakukan sejak 1 November sampai 27 Desember 2020 dengan data terkumpul dari 2.866 mahasiswa, 673 dosen, dan 79 perguruan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com