JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Abid Khumaidi menilai, pernyataan pakar di Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut Covid-19 bisa menjadi endemik merupakan hipotesis.
"Masih hipotesis, masih dugaan. Kalau kita sekarang bicara endemik ya mungkin nanti, kita belum mengonfirmasi itu," kata Abid dalam diskusi secara virtual, Senin (1/3/2021).
Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Endemik, Ini Bedanya dengan Epidemi, dan Pandemi
Abid mengatakan, pernyataan tersebut sama dengan prediksi bahwa pandemi Covid-19 sama seperti virus flu biasa.
Namun, belum ada data yang kuat untuk membuktikan hal tersebut.
"Sekali lagi ini masih bentuk hipotesis, bukan tidak mungkin ini bisa terjadi," ujarnya.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Akan Jadi Endemik, Apa Bedanya dengan Pandemik?
Pada akhir 2020, pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pandemi Covid-19 dapat menjadi endemik.
WHO menyatakan, meski pandemi virus corona yang dihadapi saat ini sangat parah, namun fenomena tersebut belum tentu yang besar.
Oleh sebab itu, WHO mengingatkan agar dunia bisa belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Virus (corona) ditakdirkan akan menjadi endemik. Bahkan saat vaksin mulai diluncurkan," kata David Heymann, ketua kelompok penasihat strategi dan teknis WHO untuk bahaya infeksi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.