Oleh karena itu, kata dia, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para atlet pun penting dilakukan.
"Ini penting supaya mereka siap. Pemerintah memprioritaskan para atlet untuk divaksin lebih awal," kata dia.
Terlebih lagi, kata dia, atlet yang berprestasi bisa membanggakan dengan mengibarkan bendera Merah Putih di luar negeri.
Sebab menurut dia, bendera Merah Putih bisa berkibar di luar negeri hanya karena dua hal, yakni kedatangan pimpinan negara dan atlet berprestasi ke negara bersangkutan.
"Bendera Merah Putih dikibarkan di luar negeri hanya dua hal, pertama kalau pimpinan nasional datang ke luar negeri, kedua kalau atlet berhasil menjuarai suatu turnamen. Karena itu pemerintah harus bantu (dengan vaksinasi)," kata Ma'ruf.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy berharap vaksinasi Covid-19 terhadap para atlet dapat mengaktifkan kembali kegiatan olahraga, khususnya kegiatan-kegiatan olahraga yang kerap diselenggarakan di Tanah Air.
Hal tersebut karena sejak pandemi Covid-19 muncul, seluruh kegiatan olahraga di Indonesia dihentikan untuk mencegah penularan.
"Mudah-mudahan ini (vaksinasi) bisa mengangkat kegiatan-kegiatan olahraga kembali. Kan sekarang sedang lesu, kalau atlet-atletnya sudah divaksin, mudah-mudahan bisa berkegiatan lagi," kata Muhadjir usai mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau vaksinasi Covid-19 perdana untuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung.
Program vaksinasi Covid-19 kepada para atlet, kata dia, merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat vaksinasi.
Baca juga: Kata Wapres dan Menpora Saat Tinjau Vaksinasi Covid-19 bagi Atlet
Atlet merupakan salah satu kelompok masyarakat tertentu yang diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19 setelah tenaga kesehatan.
"Ini kebijakan yang tepat kalau atlet diprioritaskan (vaksinasi), karena mereka akan segera bertanding, terutama yang di luar negeri akan membawa nama baik Indonesia. Wajar kalau mereka diprioritaskan," ujar Muhadjir.
Diketahui, Kementerian Kesehatan menargetkan sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua mencapai 38.513.446 orang yang terdiri dari kelompok lanjut usia dan petugas pelayanan publik.
Kelompok prioritas yang menerima vaksin tahap kedua adalah pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan aparatur sipil negara (ASN).
Kemudian, keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BPJS, kepala/perangkat desa), pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.
Pada tahap pertama, penerima vaksin Covid-19 adalah tenaga medis yang jumlah sasaran vaksinasinya mencapai 1.468.764 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.