Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Anggota DPR dan Keluarga, Dasco Sebut Staf Pendukung Parlemen juga Divaksin

Kompas.com - 26/02/2021, 13:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 DPR tidak hanya diperuntukkan bagi anggota dewan dan keluarganya saja.

Namun, pemberian vaksinasi juga ditujukan bagi para staf pendukung yang berada di lingkungan komplek parlemen DPR, Senayan, Jakarta itu.

"Pelaksanaan vaksinasi termasuk staf pendukung. Termasuk juga keamanan, office boy. Itu divaksinasi," kata Dasco saat diwawancara dalam pernyataan video yang diterima Kompas.com, Jumat (26/2/2021).

Menurutnya, hal ini dilakukan karena komplek parlemen DPR termasuk dalam area zona merah atau rentan terpapar Covid-19.

Baca juga: Fraksi PPP Pertanyakan Kebijakan DPR soal Keluarga Anggota yang Dapat Jatah Vaksinasi Covid-19

Ia mengatakan, sudah banyak korban yang terpapar Covid-19 dan bekerja di lingkungan DPR.

"Karena DPR ini area sudah merah. Sudah banyak Pamdal (Pengamanan Dalam). Sudah banyak pegawai yang terkena Covid-19," ujar Dasco.

Sebelumnya, Dasco membenarkan bahwa anggota dewan dan keluarganya memang mendapatkan jatah vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurutnya, DPR sudah mendapatkan jadwal pelaksanaan vaksinasi, meski tengah dalam masa reses.

"Kita mendapatkan jatah dari Kemenkes, DPR dan anggota keluarga yang terdaftar di Kesekjenan DPR. Alokasi itu dari Kemenkes," jelasnya.

Baca juga: Bantah Vaksinasi Tertutup, Dasco Minta Anggota DPR yang Tak Tahu Tanya ke Fraksinya

Pada kesempatan yang sama, Dasco juga membantah bahwa pelaksanaan vaksinasi DPR dilakukan secara tertutup.

Ia berpendapat, pelaksanaan vaksinasi seolah disebut tertutup karena DPR sedang dalam masa reses.

Maka menurutnya, ada anggota DPR yang telat mendapatkan kabar dari fraksi terkait pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Untuk itu, ia meminta anggota dewan yang menyatakan seolah-olah vaksinasi ini dilaksanakan tertutup, untuk menanyakan kepada fraksi masing-masing.

Baca juga: Soal Vaksinasi DPR, Sufmi Dasco: Tak Ada yang Ditutupi, Kami Dapat Jatah

"Cuma karena masih reses, mungkin informasinya terlambat dari fraksi ke anggota-anggotanya. Jadi kalau ada anggota DPR yang menyatakan kok ini tertutup, ya tolong tanya fraksinya. Karena itu sudah diinformasikan kepada fraksi masing-masing," terangnya.

Lebih lanjut, Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini juga menjawab pertanyaan wartawan mengapa proses pengambilan gambar vaksinasi Covid-19 untuk DPR tidak dapat dipublikasikan.

Menurut Dasco, alasan tersebut untuk menjaga imunitas dari anggota DPR yang tengah divaksinasi agar tak terganggu.

"Kalau pengambilan gambar dari kejauhan itu mungkin. Tapi kan ini mungkin keberatan dari yang divaksinasi. Tolong ya wartawan ngerti lho. Mungkin dari fraksinya masing-masing juga tidak membolehkan, jangan di-upload di sosmed. Kita tidak atur itu sampai dalam," ungkapnya.

Baca juga: Vaksinasi di DPR, Keluarga Kandung Anggota DPR Turut Divaksinasi

Dasco mengatakan, DPR mendukung sepenuhnya program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah.

Ia menuturkan, DPR mendukung program vaksinasi oleh pemerintah untuk semakin cepatnya proses penekanan penyebaran virus corona.

"Tidak ada pilih kasih, tidak ada tertutup. Semakin cepat banyak yang divaksinasi, semakin cepat juga menekan lonjakan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Kami mendukung program pemerintah," tegas dia.

Baca juga: Anggota DPR Mulai Jalani Vaksinasi Covid-19

Sebelumnya, diberitakan bahwa DPR mulai menerima vaksinasi Covid-19 gratis oleh pemerintah pada hari ini, Jumat.

Hal tersebut dibenarkan oleh anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera. Ia mengatakan, anggota Fraksi PKS dijadwalkan akan divaksinasi pada Jumat.

"Iya hari ini, saya jam 10 di DPR," kata Mardani saat dikonfirmasi, Jumat.

Mardani tidak memberikan jawaban saat ditanya terkait keikutsertaan anggota keluarga para anggota DPR dalam vaksinasi tersebut.

"Cek ke sekjen ya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com