Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Strap, Satgas Sarankan Ini untuk Penyimpanan Masker yang Higienis

Kompas.com - 26/02/2021, 08:42 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyarankan masyarakat menggunakan kantong untuk menyimpan masker sementara ketika hendak makan atau minum.

Hal ini disampaikan merespons banyaknya penggunaan strap atau kalung tali masker khususnya di kalangan anak muda.

"Paling ideal dan terbaik yang bisa dilakukan adalah menggunakan kantong baik kertas maupun kantong berbahan lain yang aman untuk penyimpanan masker saat makan dan atau minum dan ditutup dengan rapat," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayanhkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/2/2021).

Wiku mengatakan, pemakaian strap berpotensi mengurangi higienitas. Sebab, setelah dipakai, masker bagian dalam sudah terkontaminasi droplet saat penggunanya bicara, batuk, atau terkontaminasi udara hasil hela napas yang kotor.

Baca juga: 1,3 Juta Kasus Covid-19 di Indonesia dan Bahaya Penggunaan Kalung Tali Masker

Selain itu, menurut Wiku, strap masker juga bisa menjadi sumber infeksi bagi pengguna maupun orang-orang yang berada di sekitarnya.

Sebab bukan tidak mungkin droplet dan aeorosol yang mengandung virus menempel pada strap masker dan menyebar ke lingkungan tersebut.

"Hal ini dapat menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya maupun terpapar droplet dan aerosol dari lingkungan dan dapat terhirup dan menjadi sumber infeksi bagi pemakainya," terangnya.

Wiku mengatakan, seharusnya setiap individu mampu menjaga higienitas masker. Harus dipastikan penggunaan masker efektif untuk mencegah penularan virus.

"Pada prinsipnya kita harus menjaga higienitas tangan kita saat hendak menggunakan maupun melepaskan masker. Pastikan bahwa masker ini menutupi hidung dan mulut dengan sempurna," katanya.

Sebelumnya, Wiku juga sempat menyampaikan sejumlah hal yang tak dianjurkam dalam pemakaian masker.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Pemakaian Strap Masker Bisa Jadi Sumber Infeksi

Ia menyarankan masyarakat tak menggunakan masker yang memiliki katup udara. Sebab, keberadaan katup pada masker berpotensi menjadi celah masuknya virus.

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk tidak menggunakan 2 masker medis secara bersamaan. Menggabungkan 2 masker medis, kata Wiku, tak dapat meningkatkan filtrasi terhadap virus.

Wiku pun mengingatkan masyarakat tak melapisi masker KN95 dengan masker lainnya. Masker jenis ini cukup digunakan secara tunggal.

"Memakai masker dengan benar lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali," ujar Wiku, Kamis (18/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com