JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, saat ini kelompok atau orang-orang yang anti-vaksin Covid-19 sudah mulai berkurang.
Oleh karena itu, pemerintah pun terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi.
"Ini yang terus kami sosialisasi. Saya melihat yang anti-vaksin ini kayaknya makin hari semakin kecil," ujar Ma'ruf dalam sebuah wawancara, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Pemilik Kondisi Kesehatan Khusus Ini Disebut Dapat Menerima Vaksin Covid-19
Dari apa yang dilihatnya di pemberitaan, kata dia, dalam proses vaksinasi saat ini terjadi antrean panjang di rumah sakit.
Menurut dia, hal tersebut membuktikan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap vaksin Covid-19.
"Saya melihat di televisi itu justru sudah ada antrean panjang di rumah sakit bahkan 1 kilometer dan banyak juga yang usia lanjut," kata Ma'ruf.
Ia mengatakan, antusiasme para lansia bisa jadi karena telah melihat proses vaksinasi yang dilakukan kepadanya beberapa waktu lalu.
Baca juga: Wakil Ketua DPR: Vaksin Lokal Masih Perlu Kajian Lebih Lanjut
Ma'ruf Amin juga menegaskan tidak ada masalah setelah vaksinasi tersebut dan tidak ada masalah apa pun.
"Saya sehat, seusia saya, makanya saya juga ajak orang yang seusia dengan saya sekarang malah membeludak," kata dia.
Antusiasme yang tinggi itu pun saat ini pengaturannya sedang dibenahi agar tidak terjadi antrean yang panjang.
Selain itu, kata Ma'ruf, kemungkinan lainnya penentang vaksinasi itu sudah berkurang juga karena kelompok agama yang punya pendapat berbeda sudah berubah pikiran.
Baca juga: Wapres: Vaksin Mandiri Jangan Diartikan Kurangi Jatah Masyarakat
Apalagi, menurut agama Islam pun, menjaga diri dan orang lain dari bahaya wabah merupakan kewajiban, dalam hal ini adalah vaksinasi.
Ternasuk mematuhi 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan) serta mematuhi peraturan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Ini sudah bergulir dan sudah disosialisasi ke masyarakat. Jadi suara-suara yang anti-vaksin itu banyak yang kurang menjaga diri terkena Covid-19," kata dia.
"Semua ini membuat perubahan-perubahan sikap sehingga sekarang orang bahkan ingin lebih cepat lagi divaksin. Saya lihat seperti itu," ucap Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.