Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Angka Kematian Pasien Covid-19 di DKI Terus Turun, Jatim hingga DIY Naik

Kompas.com - 23/02/2021, 21:19 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, angka kematian pasien Covid-19 belum menunjukkan perubahan yang signifikan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.

Sejak PPKM diberlakukan 12 Januari 2021, angka kematian akibat virus corona di tiap daerah cenderung bervariasi.

"Perkembangan kematian ini cenderung sangat bervariasi trennya dan belum menunjukkan perubahan yang signifikan pada beberapa provinsi," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: 100.000 Lansia Akan Divaksin Covid-19, Penerima Dites Naiki 10 Anak Tangga

Di DKI Jakarta misalnya, angka kematian pasien Covid-19 terus menurun sejak penerapan PPKM.

Sebelum PPKM diberlakukan, angka kematian di Ibu Kota mencapai 1,72 persen. Jumlah itu turun sebanyak 0,14 persen per 19 Februari 2021 menjadi 1,58 persen.

Di Jawa Barat, angka kematian cenderung fluktuatif. Angka ini sempat naik ketika PPKM tahap kedua diberlakukan, namun kembali menurun saat PPKM skala mikro diterapkan.

Sementara, di Bali angka kematian meningkat tajam selama PPKM tahap pertama. Namun angka ini berhasil diturunkan saat PPKM tahap 2 dan 3.

"Provinsi lainnya seperti Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur bahkan menunjukkan peningkatan persen kematian. Bahkan DIY menunjukkan kenaikan sebesar 0,22 persen dibandingkan dengan sebelumnya PPKM berlangsung," ujar Wiku.

Wiku pun meminta pemerintah daerah hingga RT dan RW di Pulau Jawa dan Bali bahu-membahu untuk menekan angka kematian pasien virus corona.

Hal ini dilakukan salah satunya dengan membantu Puskesmas melakukan mendeteksi dini terhadap masyarakat di tingkat RT dan RW yang menunjukkan gejala virus corona.

Jika ditemukan individu yang bergejala, maka perangkat desa setempat dapat membantu merujuk ke rumah sakit terdekat apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut.

"Di sinilah letak keunggulan PPKM mikro dapat kita manfaatkan dengan maksimal. Tingkatkan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan Covid-19 sedini mungkin sehingga pasien dapat tertolong," kata Wiku.

Baca juga: Keluarga Positif Covid-19, Anang Hermansyah: Jangan Anggap Enteng

Wiku juga mengimbau masyarakat untuk tidak lelah menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Ia menyebut, saat ini protokol kesehatan menjadi satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus.

"Angka kematian harus betul-betul kita tekan dengan maksimal, karena seperti yang selalu saya sampaikan bahwa satu kematian saja terbilang nyawa. Kita tidak dapat mentoleransi kenaikan kematian," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com