JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, angka kematian pasien Covid-19 belum menunjukkan perubahan yang signifikan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
Sejak PPKM diberlakukan 12 Januari 2021, angka kematian akibat virus corona di tiap daerah cenderung bervariasi.
"Perkembangan kematian ini cenderung sangat bervariasi trennya dan belum menunjukkan perubahan yang signifikan pada beberapa provinsi," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: 100.000 Lansia Akan Divaksin Covid-19, Penerima Dites Naiki 10 Anak Tangga
Di DKI Jakarta misalnya, angka kematian pasien Covid-19 terus menurun sejak penerapan PPKM.
Sebelum PPKM diberlakukan, angka kematian di Ibu Kota mencapai 1,72 persen. Jumlah itu turun sebanyak 0,14 persen per 19 Februari 2021 menjadi 1,58 persen.
Di Jawa Barat, angka kematian cenderung fluktuatif. Angka ini sempat naik ketika PPKM tahap kedua diberlakukan, namun kembali menurun saat PPKM skala mikro diterapkan.
Sementara, di Bali angka kematian meningkat tajam selama PPKM tahap pertama. Namun angka ini berhasil diturunkan saat PPKM tahap 2 dan 3.
"Provinsi lainnya seperti Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur bahkan menunjukkan peningkatan persen kematian. Bahkan DIY menunjukkan kenaikan sebesar 0,22 persen dibandingkan dengan sebelumnya PPKM berlangsung," ujar Wiku.
Wiku pun meminta pemerintah daerah hingga RT dan RW di Pulau Jawa dan Bali bahu-membahu untuk menekan angka kematian pasien virus corona.
Hal ini dilakukan salah satunya dengan membantu Puskesmas melakukan mendeteksi dini terhadap masyarakat di tingkat RT dan RW yang menunjukkan gejala virus corona.
Jika ditemukan individu yang bergejala, maka perangkat desa setempat dapat membantu merujuk ke rumah sakit terdekat apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut.
"Di sinilah letak keunggulan PPKM mikro dapat kita manfaatkan dengan maksimal. Tingkatkan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan Covid-19 sedini mungkin sehingga pasien dapat tertolong," kata Wiku.
Baca juga: Keluarga Positif Covid-19, Anang Hermansyah: Jangan Anggap Enteng
Wiku juga mengimbau masyarakat untuk tidak lelah menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Ia menyebut, saat ini protokol kesehatan menjadi satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus.
"Angka kematian harus betul-betul kita tekan dengan maksimal, karena seperti yang selalu saya sampaikan bahwa satu kematian saja terbilang nyawa. Kita tidak dapat mentoleransi kenaikan kematian," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.