KOMPAS.com – Kepala Regional X Sulawesi Maluku PT Pos Indonesia (Persero) Istiqomah Syariah mengatakan, Kantor Pos Mamuju bertanggung jawab untuk menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
“Terdapat 11.888 KPM yang mendapatkan alokasi BST di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Sementara itu, sebanyak 9.719 KPM terkena dampak gempa,” katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (23/2/2021).
BST merupakan program bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa uang tunai, senilai Rp 300.000 per KPM. Adapun PT Pos Indonesia mendapat amanah untuk menyalurkan BST ke seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya, Kantor Pos Mamuju telah memberikan bantuan kepada warga terdampak gempa bumi di Mamuju.
Baca juga: Kemensos Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Majene dan Mamuju
“Untuk meringankan beban warga, kami memberikan bantuan pangan non tunai (BPNT) dan sembako,” kata Istiqomah atau yang akrab dipanggil Tika.
Pelayanan bantuan, lanjut dia, diberikan melalui kantor pos dan kantor cabang pembantu. Meski ada beberapa kantor yang rusak akibat gempa, namun para warga terdampak tetap mendapatkan bantuan secara maksimal.
"Kami tetap melakukan pelayanan dengan loket darurat. Banyak warga yang menerima kiriman dari luar, seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian. Kami, harus memastikan agar barang kiriman tersebut dapat tersampaikan kepada warga," ujar Tika.
Namun, Tika mengaku, dalam penyaluran BST, Kantor Pos Mamuju menghadapi tantangan besar.
Baca juga: Kemensos Pastikan Kelompok Rentan Korban Gempa Sulbar Ditempatkan Terpisah
“Sebab, cukup banyak KPM yang mengungsi ke wilayah pegunungan pasca terjadinya gempa bumi. Mereka (KPM) menyebar ke beberapa daerah untuk mencari tempat aman,” imbuhnya.
Oleh karena itu, PT Pos Indonesia bekerja sama dengan aparat setempat untuk mempermudah penyaluran BST di ibu kota Sulbar ini.
“Aparat setempat akan mencari para KPM dan memberikan pemberitahuan untuk mengambil BST ke posko terdekat," kata Tika.
Namun, lanjut dia, tantangan yang dihadapi bukan hanya itu saja. Kantor Pos Mamuju harus memperhatikan protokol kesehatan (prokes) dalam penyaluran BST.
Baca juga: Kemensos Pastikan Beri Kebutuhan Terbaik bagi Kelompok Rentan Korban Gempa di Sulbar
Penerapan prokes dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan yang bisa meningkatkan kasus Covid-19.
“Untuk mengantisipasinya, kami melakukan penjadwalan dan penyebaran undangan agar para KPM datang secara tertib,” imbuh Tika.
Para KPM yang datang tidak pada waktunya, diminta untuk kembali sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.