Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Saya Dua Kali Jadi Wapres, Tak Pernah Meminta

Kompas.com - 23/02/2021, 09:49 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha sekaligus politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla mengaku sama sekali tidak pernah menawarkan diri ketika dirinya berhasil menduduki jabatan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12.

Hal itu disampaikan Kalla saat wawancara di program Beginu di kanal YouTube Kompas.com, Senin (22/2/2021).

"Saya jadi Wakil Presiden dua kali tidak pernah meminta, saya tidak pernah menonjolkan diri, saya dua-duanya diminta," ujar Kalla.

Baca juga: Cerita Jusuf Kalla Nekat Hadapi SBY di Pilpres 2009 Kendati Sadar Pasti Kalah

Kalla untuk kali pertama menduduki posisi Wakil Presiden dengan mendampingi Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode 2004-2009.

Jabatan orang nomor dua di Indonesia kembali diembannya ketika mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja pada periode 2014-2019.

Saat bertarung dalam Pilpres 2004, Kalla mengaku tidak pernah menonjolkan diri agar bisa dipinang. Sebaliknya, ia justru didatangi SBY.

Saat itu, SBY menghampirinya dengan maksud meminangnya sebagai pasangannya.

Baca juga: Kalla: Kalau Presiden Minta Dikritik, Apa Rambunya supaya Tak Ada Masalah?

Hal serupa juga terjadi ketika dirinya memutuskan untuk terjun dalam Pilpres 2014.

Kalla mengungkapkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri merupakan sosok di balik keputusannya untuk terjun di pesta demokrasi tahun tersebut.

Pasalnya, Mengawati yang meminta supaya Jokowi bisa berpasangan berpasangan dengan dirinya.

"Waktu Jokowi yang keras itu Bu Mega, dia minta ke saya. Dia tidak mau kalau bukan saya wakil. Jadi Bu Mega itu selalu hormat karena dua kali saya diangkat jadi Menko (menteri), jadi wakil presiden. Tapi saya tidak pernah meminta," ucap Kalla.

"Saya cuma dikasih tahu," ujar dia.

Baca juga: Ditanya soal Pendanaan Buzzer Istana, JK: Zaman Saya Tak Ada

Kalla menambahkan, Megawati berargumentasi, bahwa Jokowi perlu didampingi sosok yang punya segudang pengalaman di pemerintahan.

Karena itu pula, Kalla menjadi sosok yang ideal untuk berpasangan dengan Jokowi.

"Ya bahwa kalau saya bisa menang, saya punya pengalaman. Jadi kombinasi antara orang yang tidak punya pengalaman dan orang berpengalaman," kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com