JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta masyarakat mengelola limbah masker secara baik dan benar.
Pengelolaan limbah masker tak bisa dilakukan sembarangan karena berpotensi menimbulkan penularan virus.
Sebelum membuang masker medis bekas pakai misalnya, disarankan untuk lebih dulu mendisinfeksi dan merusak masker.
"Kita masukkan ke dalam kantung atau plastik yang tertutup, kita berikan tanda, kemudian baru kita lakukan pengumpulan" kata Ketua Subbidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr Lia G Partakusuma, melalui tayangan YouTube BNPB, Minggu (21/2/2021).
Baca juga: Satgas: Gunakan Masker N95 di Area RS dan Mengunjungi Orang Sakit
Prosedur yang sama juga harus dilakukan terhadap masker kain yang sudah tidak layak. Masker didisinfeksi atau dicuci sebelum dibuang atau dirusak.
Perusakan masker bertujuan untuk mencegah masker didaur ulang.
Untuk memastikan pencegahan penularan virus, satgas menyarankan agar pembuangan limbah masker dilakukan secara terorganisasi, mulai dari tingkat keluarga, RT, RW, desa, kelurahan, hingga kecamatan.
"Jadi nanti secara periodik desa akan membawa plastik-plastik (limbah masker) tersebut untuk dibawa ke incinerator (pengolahan sampah medis) atau tempat yang sudah diatur," ujar Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K. Ginting, dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Selama Pandemi, Dinas LH DKI Musnahkan 1,5 Ton Limbah Masker
Alexander mengingatkan agar pengelolaan masker bekas pakai pasien Covid-19 dilakukan secara lebih hati-hati.
Setelah masker didisinfeksi, disarankan untuk memasukkan masker ke tempat tertutup hingga diletakkan ke tempat pembuangan.
Satgas juga menyarankan kantor-kantor atau para pengelola gedung menyediakan tempat sampah khusus masker.
Langkah-langkah ini dinilai penting untuk mencegah terjadinya penularan virus.
"Sumber infeksi tidak hanya virus, tapi juga bisa bakteri bahkan jamur dan ini akan mencemari air, air laut, mencemari darat," kata Alexander.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.