Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tinjau Kondisi Korban Longsor Purwakarta, Dirut Pos Indonesia Salurkan BST dari Kemensos

Kompas.com - 21/02/2021, 09:13 WIB
Tim Konten,
A P Sari

Tim Redaksi

Kompas.com – Tingginya curah hujan selama beberapa hari belakangan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengakibatkan beberapa wilayah terkena banjir dan longsor.

Salah satunya terjadi di Dusun Cirangkong, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta pada Sabtu (20/2/2021).

Berdasarkan data dari tim desa, Senin (15/2/2021), setidaknya terdapat 145 kepala keluarga (KK) dengan total 523 penduduk yang ikut menjadi korban longsor. Bencana ini juga mengakibatkan 75 rumah warga mengalami rusak berat dan 41 rumah mengalami rusak ringan.

Guna memantau kondisi di wilayah ini, Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dan jajaran Pos Purwakarta menyambangi warga yang berada di tenda pengungsian.

Baca juga: Kemensos Akan Bangun Dua Blok Rusun untuk Eks Pemulung dan Tunawisma

Pergeseran tanah menyebabkan banyak jalan retak dan sulit dilalui. Kondisi ini memaksa tim untuk berjalan kaki menuju lokasi pengungsian.

Menurut Faizal, kondisi banjir juga membuat warga kesulitan tidur dan mendapatkan pencahayaan yang cukup saat malam hari.

“Ada tenda dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Dinas Sosial (Dinsos). Tapi sepertinya tidak bisa bertahan lama karena banjir menyapu lantai. Jadi, tidak bisa tidur dan lampu terbatas," kata Faizal.

Meski telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah, Faizal mengapresiasi sikap gotong royong yang dilakukan para warga. Pasalnya, banyak warga berinisiatif membangun bedeng dan tenda pengungsian.

Baca juga: Wapres Resmikan Sentra Kreasi Kemensos untuk Eks Pemulung dan Tunawisma di Bekasi

Adapun situasi dan akses terbatas menyebabkan masyarakat terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih layak. Hal ini diungkapkan Kepala Desa Pesanggrahan Yadi Supriyadi ketika ditemui Faisal, Sabtu.

Menurut Yadi, akibat situasi tersebut, banyak warga tidak bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Kalau banjir surut bisa langsung pulang. Kalau di sini tidak bisa langsung pulang, karena uang sudah banyak yang habis dan rumah sudah hancur. Jadi kami berharap adanya bantuan biaya relokasi dari pemerintah pusat," kata Yadi.

Yadi menambahkan, warga di pengungsian juga membutuhkan beberapa barang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kasur lantai, selimut, dan popok bayi.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Rp 443 Juta untuk Korban Longsor Nganjuk

Menimpali pernyataan Yadi, Faizal mengungkapkan, lokasi desa berada di jalur rawan longsor. Akan sangat berbahaya jika warga kembali menempati kediaman mereka yang lama.

"Kami menghimbau pemerintah untuk merelokasi warga, karena tidak mungkin dibangun lagi. Bahaya ini ada di jalur longsor," kata Faizal.

Baik Faizal dan Yadi sepakat jika peran pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur desa sangat dibutuhkan. Faizal bahkan menyebut pihaknya telah mengajak sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ikut membantu para pengungsi.

"Kami juga mengajak teman-teman BUMN lainnya untuk sama-sama berpartisipasi membantu pengungsi Desa Pesanggrahan," ujar Faizal.

Baca juga: Kemensos Salurkan Rp 7,587 Miliar BST kepada KPM di Flores

BST untuk para korban

KPM BSTDok. Febri - Renjana Pictures KPM BST

Guna meringankan beban para warga, Pos Indonesia menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada 55 warga keluarga penerima manfaat (KPM).

Program tersebut merupakan bantuan uang tunai sebesar Rp 300.000 dari Kemensos yang diantarkan langsung kepada para korban melalui Kantor Pos Kabupaten Purwakarta.

Selain Faizal, penyaluran BST itu turut didampingi Sekretaris Perusahaan Pos Indonesia Tata Sugiarta, Kepala Kantor Pos Purwakarta Aisah, Kepala Regional 5 Bandung Sri Hendarto beserta rombongan.

"Kami ingin melihat langsung bagaimana teman-teman menyalurkan BST secara langsung di daerah setelah bencana," ujar Faizal.

Baca juga: Dinsos Tangsel Sebut Baru 38 Keluarga Pasien Covid-19 Meninggal yang Ajukan Santunan ke Kemensos

Adanya BST tersebut diakui sangat berarti bagi para KPM. Salah satunya adalah Empud, warga terdampak bencana yang rumahnya ikut hancur akibat longsor.

Menurutnya, BST yang diberikan Kemensos sejak Januari 2021 cukup membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih, kata Empud, ia dan keluarga tidak lagi memiliki tempat bernaung.

Ia pun berharap pemerintah bisa turun tangan membantu para korban dengan menyediakan hunian pengganti yang layak.

Kondisi serupa turut disampaikan Budi. Ia berharap BST dapat terus berjalan hingga akhir 2021.

Baca juga: 120 Ahli Waris Pasien Covid-19 di Jakarta Pusat Belum Dapat Santunan dari Kemensos

"Saat ini sudah tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya bisa mengandalkan bantuan pemerintah maupun warga untuk kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Terkait harapan warga untuk perpanjangan BST itu, Faizal mengungkapkan, saat ini Pos Indonesia menerima instruksi untuk menyalurkan bantuan hingga April 2021.

"Jika memang Kemensos memperpanjang, Kami Pos Indonesia siap membantu pemerintah untuk menyalurkan bantuan sampai ke ujung Indonesia," serunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com