Pada periode 18-19 Februari tercatat ada penambahan pasien meninggal dunia 183 orang.
Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 34.152 orang.
Selain itu, pemerintah juga mendata ada 1.468.764 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Dari data tersebut sebanyak 668.914 tenaga kesehatan (nakes) sudah mendapat vaksinasi dosis kedua, Jumat (19/2/2021).
Angka itu didapatkan setelah mengalami penambahan jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi sebanyak 45.082 dalam 24 jam terakhir.
Sedangkan nakes yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat ada 1.191.031 orang setelah sebelumnya bertambah sebanyak 26.887 orang.
Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap total 181.554.465 orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.
Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 diberikan sebanyak dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta penyintas atau orang yang sudah pernah terinfeksi virus corona tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Sebab, di berbagai negara termasuk Indonesia, ditemukan reinfeksi atau terpaparnya kembali seseorang usai dinyatakan sembuh dari paparan virus tersebut.
"Fakta ini menjadi sebuah penanda untuk tidak menjadikan alasan bagi penyintas Covid-19 untuk melupakan kedisiplinan protokol kesehatan karena peluang terinfeksi Covid-19 itu ada," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Ada Peluang Reinfeksi, Penyintas Covid-19 Diminta Tetap Disiplin Protokol Kesehatan
Protokol kesehatan yang Wiku maksud berupa 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Hal tersebut sangat bergantung pada upaya kita," ujarnya.
Mengutip "Hong Kong Medical Journal" tahun 2020, kata Wiku, reinfeksi virus corona dapat terjadi karena sejumlah hal, di antaranya virus masih bersembunyi di dalam tubuh.