Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2021, 22:58 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi untuk lansia yang di DKI Jakarta dan ibu kota 33 provinsi lainnya diharapkan bisa digelar mulai pekan depan.

Pada pekan ini, Kemenkes mengharapkan Dinas Kesehatan di daerah sudah mulai melakukan pendataan lansia yang akan menjadi peserta vaksinasi.

"Kalau sekarang kita sudah mulai pendataan, diharapkan data itu masuk, dan pekan depan diharapkan Dinas Kesehatan bisa menyusun jadwal vaksinasi Covid-19 untuk lansia," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/2/2021).

"Dan (pekan depan) bisa segera dimulai. Tetapi mungkin tidak hari Senin ya. Ya mungkin sekitar Rabu atau Kamis baru bisa dimulai," lanjut Nadia.

Dia menjelaskan, vaksinasi untuk lansia akan dilakukan di 34 provinsi.

Baca juga: Vaksinasi Lansia Bisa Dilakukan Secara Massal, Kemenkes Jelaskan Mekanismenya

Akan tetapi, tidak semua daerah di 34 provinsi itu dapat menggelar vaksinasi bagi lansia.

Nadia menyebutkan, karena jumlah vaksin masih terbatas, maka vaksinasi Covid-19 untuk lansia dilakukan secara bertahap.

Saat ini, ada tujuh juta dosis vaksin yang tersedia dan siap didistribusikan ke 34 provinsi dengan sistem skala prioritas.

Artinya, sebanyak 70 persen dari tujuh juta dosis vaksin akan didistribusikan di Jawa dan Bali.

Sementara sisanya, akan disalurkan ke daerah lain di luar Jawa dan Bali.

"Karena vaksin ini jumlahnya terbatas, kita tahu sasaran lansia itu 21,5 juta orang. Jadi tadi kami sampaikan, jumlah vaksin yang akan kita distribusikan tujuh juta. Di mana 70 persennya akan ada di pulau Jawa dan Bali," ungkap Nadia.

"Kenapa? Karena kita tahu penduduk di Jawa dan Bali terbesar di sana. Populasi lansia adalah paling besar di sana," katanya.

Baca juga: Ini Mekanisme Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia Lewat Website

Nadia melanjutkan, terdapat dua mekanisme pendaftaran untuk vaksinasi lansia.

Pertama, secara online dengan mengakses pendaftaran lewat laman resmi Kemenkes atau laman resmi KPC PEN.

Kedua, dengan mengikuti vaksinasi massal yang digelar pemda atau instansi yang bekerja sama dengan Kemenkes.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pertamina Hadirkan PLTS untuk Dukung Pengelolaan Sampah TPS3R di Desa Adat Kedonganan

Pertamina Hadirkan PLTS untuk Dukung Pengelolaan Sampah TPS3R di Desa Adat Kedonganan

Nasional
Latihan Perang ASEAN Dalam Konteks Geopolitik Indonesia

Latihan Perang ASEAN Dalam Konteks Geopolitik Indonesia

Nasional
Komisi III DPR Gelar 'Fit and Proper Test' Calon Hakim MK

Komisi III DPR Gelar "Fit and Proper Test" Calon Hakim MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Nasional
KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Nasional
Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Nasional
Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Nasional
Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas 'TikTok Shop' di Istana

Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas "TikTok Shop" di Istana

Nasional
Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

Nasional
Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Nasional
Berharap Dukungan Publik Lewat 'Fun Walk', Ganjar dan Anies Berjuang di 'Kandang' Lawan

Berharap Dukungan Publik Lewat "Fun Walk", Ganjar dan Anies Berjuang di "Kandang" Lawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com