Angka ini diketahui merupakan yang tertinggi selama pandemi berlangsung hampir 12 bulan.
Positivity rate merupakan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total tes atau pemeriksaan di suatu wilayah.
Adapun cara menghitung positivity rate adalah dengan membagi antara jumlah total kasus positif harian dengan jumlah orang diperiksa dan dikalikan 100.
Baca juga: Kemenko Marves: 2 Juta Data Covid-19 yang Belum Dicatat Akan Turunkan Positivity Rate
Positivity rate pada Kamis didapatkan dari laporan perkembangan data penanganan Covid-19 yang disampaikan pemerintah pada Kamis sore.
Pemerintah melaporkan sebanyak 9.039 baru Covid-19 sehingga total ada 1.252.685 kasus Covid-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020.
Penambahan kasus baru itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 24.248 spesimen yang diambil dari 22.556 orang.
Selain itu, pemerintah juga melaporkan total ada 1.058.222 orang telah sembuh dari Covid-19 dan 33.969 pasien meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.
Berdasarkan data yang sama, dilaporkan pula 160.494 kasus aktif Covid-19 hingga Kamis.
Baca juga: Test Positivity Rate Indonesia Termasuk yang Tertinggi, Apa Artinya?
Sementara itu, rekor tingginya positivity rate Indonesia sebelumnya tercatat pada Selasa (16/2/2021).
Saat itu, positivity rate Covid-19 secara harian tercatat sebesar 38,34 persen.
Diberitakan sebelumnya, Positivity rate Covid-19 di Indonesia patut menjadi perhatian.
Sebab, angka positivity rate Indonesia yang berada di atas 10 persen dan melebihi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Adapun batas positivity rate standar WHO sebesar lima persen.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 Indonesia Cetak Rekor Baru 31,1 Persen Apa Artinya?
Terkait hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan khusus.
Dalam konferensi pers secara virtual pada Rabu (17/2/2021), Budi mengakui bahwa positivity rate Covid-19 di Indonesia saat ini sangat tinggi.
Dia pun menyebut kondisi ini abnormal dan diduga disebabkan sejumlah faktor.
"Kapan ini (pandemi) akan selesai? Buat saya masih terlalu dini untuk saya berikan kesimpulan. Kenapa? Karena data positivity rate kita abnormal, tinggi sekali," ujar Budi dalam siaran konferensi pers di YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.