JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, salah satu kendala di lapangan dalam penanganan Covid-19 adalah ketersediaan informasi data.
Selama ini data menjadi kendala utama, padahal data adalah hal yang paling menentukan untuk bisa mengambil keputusan dengan benar dan tepat atau tidak.
"Kalau datanya tidak benar, biar keputusannya bagus ya tidak ada gunanya. Data ini kan tergantung apakah yang masuk itu berupa data yang betul-betul informasi sehat atau data sampah," kata Muhadjir saat menjadi pembicara webinar di UMS Solo, Jumat (19/2/2021).
"Kalau datanya sampah, ya masuk sampah keluar juga sampah, walaupun khusus menangani Covid-19 kalau punya data sampah maka solusinya juga pasti berupa sampah," lanjut dia.
Baca juga: Menko PMK: 3T Tak Boleh Berhenti meski PPKM Mikro Berakhir
Muhadjir mengatakan, data tersebut sulit didapatkan, karena tidak banyak orang yang mau turun lapangan.
Banyaknya orang yang tidak mau turun ke lapangan itu adalah karena mereka pun takut dengan Covid-19.
"Jadi akhirnya data itu dari meja ke meja. Kemudian banyak ahli permodelan, data itu dibikin model-model, seolah itulah akan menjadi penyelesai," kata dia.
Padahal, kata dia, model dibuat bukan untuk menyelesaikan masalah karena tidak mengetahui kondisi lapangan.
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Sebut PPKM Mikro Berhasil
Sayangnya, selama ini banyak yang terjebak dengan model-model tersebut sehingga dianggap model akan menjadi penuntas pandemi saat ini.
"Padahal kalau dikerjakan juga belum tentu benar," kata dia.
Muhadjir mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengevaluasi tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam menangani Covid-19.
Tindakan tersebut adalah 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) bagi masyarakat, dan 3T (tracing, testing, treatment) bagi petugas Satgas Covid-19.
Baca juga: Menko PMK Resmikan Shelter Covid-19, Layanan Sementara tapi Fasilitas Lengkap
"Kedua ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan tidak boleh diabaikan salah satunya. Ini ibarat dua sisi mata uang. Kalau kita hanya punya satu sisi maka nilainya tidak ada apa-apanya," kata dia.
Salah satu solusi yang coba dikerjakan adalah dengan menerapkan pendekatan mikro melalui pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di tingkat RT/RW, dan kelurahan.
Ia pun berharap upaya-upaya tersebut dapat menjadi penyelesai walaupun tidak bisa seluruhnya karena harus diikuti dengan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.