Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Sebut Tracing untuk Masyarakat dari Luar Negeri Efektif Cegah Penularan Virus Corona

Kompas.com - 18/02/2021, 15:12 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, upaya tracing yang dilakukan untuk menerima masyarakat yang baru saja kembali dari luar negeri berjalan efektif.

Wiku mengatakan, upaya tersebut berjalan efektif karena pemerintah menerapkan setidaknya dua kali tes polymerase chain reaction (PCR) pada seseorang yang baru saja sampai di Indonesia.

Tes PCR yang pertama dilakukan tak lama setelah seseorang sampai di Indonesia. Sementara tes kedua dilakukan di hari kelima setelah karantina.

"Virus ini masa berdasarkan riset masa inkubasinya adalah 5-6 hari setelah penularan. Jadi proses tracing kita cukup baik karena seandainya virus tidak terdeteksi pada tes PCR yang pertama, maka jika ada penularan virus akan terdeteksi di hari kelima," jelas Wiku dalam diskusi virtual Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (18/2/2021).

Baca juga: UPDATE: Tambah 11 di 4 Negara, Total 3.236 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri

Wiku menjelaskan dua kali tes PCR ini dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan virus corona saat seseorang melakukan perjalanan lintas negara.

Terlebih saat ini, lanjut Wiku, terdapat virus corona dengan variasi baru yang ditemukan di Inggris.

Wiku mengungkapkan, varian baru virus Covid-19 baru itu jangan sampai masuk ke Indonesia.

"Jangan sampai ada kasus (varian virus Covid baru) masuk ke Indonesia yang menyebabkan pengendalian kasus semakin sulit," pungkas Wiku.

Adapun pada kesempatan yang sama Wiku mengungkapkan hingga hari ini belum ada penularan varian corona baru di Indonesia.

"Sampai saat ini Kemenkes dan Lembaga Biologi Molekular Eijkman sudah melakukan surveilance mengunakan whole genome sequencing, dari total sampel 224 yang dikumpulkan secara acak. sampai sekarang belum ada strain virus baru yang dari Inggris B117 di Indonesia," pungkas Wiku.

Baca juga: Aturan Terbaru WNA Masuk Indonesia per 9 Februari 2021

Sebagai informasi Warga Negara Asing (WNA) masih belum diperbolehkan masuk ke Indonesia sejak pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro 9 Februari 2021 lalu.

Saat itu, Wiku mengatakam bahwa WNA denhan syaraf tertentu saja yang diperbolehkan masuk ke Indonesia.

Adapun WNA yang diperbolehkan masuk Indonesia adalah pemegang visa dan izin tinggal sesuai Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 26 Tahun 2020.

Lalu, pemegang izin sesuai skema travel corridor arrangement (TCA), dan WNA dengan pertimbangan atau izin khusus secara tertulis dari kementrian lembaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com