Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 yang sejauh ini telah dilaksanakan dilakukan belum memberikan efek samping.
Sejauh ini, pemerintah telah memberikan vaksinasi terhadap lebih dari 1 juta orang.
"Kami sudah melakukan vaksinasi sebanyak 1 juta vaksinator, vaksinasi, dan belum ada efek samping dari vaksin tersebut," kata Dante.
"Kami akan melakukan percepatan vaskinasi sehingga 70 persen dari total penduduk kita 181,6 juta akan tervaksinasi dalam kurun waktu 12 bulan seperti yang ditargetkan," kata dia.
Baca juga: Kemenkes Sebut Belum Ada Efek Samping yang Ditimbulkan Akibat Vaksinasi Covid-19
Sebelumnya, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin Covid-19 Sinovac untuk masyarakat usia lansia pada 5 Februari 2021.
Sama seperti vaksinasi pada usia dewasa, vaksin Sinovac juga diberikan sebanyak dua dosis pada orang usia lanjut. Namun, dengan selang waktu 28 hari.
Dalam menerbitkan izin penggunaan darurat itu, BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis fase 2 di China dan fase 3 di Brasil terhadap Sinovac.
Hasil uji klinis terhadap 400 lansia di China menunjukkan bahwa vaksin Sinovac meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik.
"Setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen," ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, melalui konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021).
Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek samping serius penggunaan vaksin Sinovac terhadap lansia tersebut. Hal itu terbukti di Brazil saat uji klinis fase 3 terhadap 600 lansia.
Penny mengatakan, vaksinasi terhadap lansia penting lantaran kelompok ini menjadi penyumbang besar dalam persentase kematian pasien Covid-19 yang jumlahnya mencapai 47,3 persen.
"Dengan telah diterbitkannya persetujuan vaksin untuk populasi lansia diharapkan angka kejadian infeksi dan angka kematian manusia akibat infeksi Covid-19 ini dapat menurun," kata Penny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.