Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Minta Kelompok Rentan Diprioritaskan dalam Penanganan Covid-19, Siapa Saja?

Kompas.com - 17/02/2021, 08:04 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta agar kelompok rentan diprioritaskan dalam penanganan virus corona.

Ia mengimbau supaya masyarakat, khususnya yang tergabung dalam posko penanganan Covid-19 tingkat desa/kelurahan, bahu-membahu mengurangi potensi penularan virus corona pada kelompok ini.

"Kami mengajak masyarakat untuk saling bergotong-royong, khususnya posko setempat yaitu aparat desa dan mitra desa seperti Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat untuk melakukan upaya antisipatif memprioritaskan populasi rentan dalam mengurangi potensi penularannya," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Satgas: Kemungkinan Besar Kasus Covid-19 Menurun Beberapa Pekan ke Depan

Wiku mengungkap, kelompok rentan bisa berasal dari masyarakat yang tinggal bersama dalam suatu populasi binaan.

Populasi ini umumnya tinggal di ruangan yang terbatas atau tertutup seperti lansia di panti jompo, anak-anak di panti asuhan, dan narapidana di penjara.

Kelompok tersebut memiliki tingkat mobilitas yang minim, tetapi hidup bersamaan dalam jarak yang sangat dekat.

Wiku menyebut, akhir-akhir ini ditemukan beberapa klaster Covid-19 di panti sosial di DKI Jakarta dan pesantren di Tasikmalaya.

"Saat ada kasus aktif (Covid-19) di sekitar mereka dengan mudahnya virus menyebar dari orang ke orang dan akan menimbulkan klaster," ujar dia.

Baca juga: Akhir Februari, 7,5 Juta Dosis Vaksin Bio Farma Diberikan ke Masyarakat

Selain populasi binaan, kelompok yang dinyatakan rentan tertular Covid-19 oleh World Health Organization (WHO) ialah warga lanjut usia (lansia), penderita komorbid atau yang memiliki penyakit bawaan, perempuan hamil, pekerja sektor informal, anak-anak, hingga penyandang disabilitas, dan penderita HIV positif.

Pada prinsipnya, kata Wiku, kerentanan suatu populasi terhadap Covid-19 akan semakin meningkat jika tempat tinggal kelompok tersebut tidak layak.

Kemudian, akses terhadap air bersih dan lingkungan sehat rendah, aktivitas sosial dan ekonomi tinggi, dan akses terhadap pelayanan kesehatan rendah.

Faktor lainnya yakni terjadi kerentanan bahan pangan dan malnutrisi, berada pada lingkungan konflik bersenjata dan kekerasan, hingga bagian dari komunitas marginal dan minoritas.

Oleh karena itu, Wiku meminta agar kelompok rentan diprioritaskan di antaranya melalui promosi kesehatan yang menyesuaikan karakteristik masing-masing populasi serta penyediaan fasilitas dan prasarana kesehatan yang mendukung.

Baca juga: Minta Warga Tak Ragukan Vaksin Covid-19, Satgas: Jangan Khawatir Efek Samping

Jika ditemukan kasus positif Covid-19, perlu dilakukan pengendalian berdasarkan tingkat risiko penularan di wilayah setempat.

"Kita tentunya semua berharap bahwa usaha kita untuk melaksanakan intervensi yang spesifik dan semakin ketat dengan hulu atau sumber penularan akan semakin mempercepat pendeteksian dini dan upaya pencegahan kasus sehingga klaster seperti ini dapat dicegah," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com