Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemhan Optimalkan Layanan dan Sarana Prasarana RS dr Suyoto sebagai Langkah Penanganan Covid-19

Kompas.com - 16/02/2021, 15:40 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

 KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendukung penanganan pandemi Covid-19 dengan mengeluarkan beragam langkah strategis, salah satunya mengoptimalkan layanan serta sarana dan prasarana Rumah Sakit (RS) dr Suyoto.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan, Kemhan memang memiliki pusat rehabilitasi yang salah satu fungsinya adalah perumahsakitan.

Kepala Pusat Rehabilitasi (Kapusrehab) Kemhan Brigadir Jenderal TNI dr. Nana Sarnadi, Sp. OG., M.M.R.S. mengatakan, RS dr Suyoto merupakan pusat rehabilitasi, sehingga memiliki layanan mempercepat kesembuhan dengan berbagai kegiatan.

“Misalnya, pasien dilatih cara bernapas, kemudian tetap melakukan olahraga yang diperbolehkan di sekitar ruang perawatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/2/2021).

Baca juga: Ikuti ADSOM WG, Kemhan Bahas Kerja Sama Pertahanan dalam Penanganan Covid-19

Nana mengatakan, tenaga kesehatan (nakes) juga dilibatkan dalam memulihkan mentalitas mereka yang terinfeksi Covid-19.

Selain itu, semua pasien Covid-19 digratiskan dari biaya perawatan di RS dr Suyoto karena ditanggung Kementerian Kesehatan.

Nana menjelaskan, pihak rumah sakit menyusun laporan tindakan dan biaya secara rinci, sebelum mengirimkannya ke Kementerian Kesehatan.

Terkait prosedur penanganan, Nana menyebut, pelayanan pasien dilakukan dengan sigap.

Setelah dilakukan asesmen di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pasien yang terkonfirmasi atau diduga terinfeksi Covid-19 dipindahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19.

Setelah itu, pasien akan menjalani pemeriksaan lanjutan yang mencakup pemeriksaan darah di laboratorium, rontgen thorax, dan tes polymerase chain reaction (PCR).

Baca juga: Dukung Kemandirian Pertahanan dan Keamanan, Kemhan Bangun Budaya Kerja Berkarakter

Sesudah hasil pemeriksaan dikonsultasikan ke dokter penanggung jawab pelayanan, pasien masuk perawatan sesuai kriteria terkonfirmasi atau diduga Covid-19. Evaluasi pemeriksaan PCR lantas dilakukan lagi setelah tujuh hari perawatan.

Bila hasilnya masih positif, perawatan akan dilanjutkan. Jika hasil negatif dan tidak ada keluhan, pasien diperbolehkan pulang dan melakukan isolasi mandiri.

Sebaliknya, bila hasil sudah negatif tetapi pasien masih mengalami keluhan, pasien dipindahkan ke ruang rawat nonCovid-19

Gerak cepat Kemhan

Ketika kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia, Kemhan bergerak cepat untuk mempersiapkan sarana dan prasarana dengan menambah fasilitas peralatan dan tempat tidur.

Baca juga: Simak, Berikut Informasi soal SKB CPNS Kemhan, Wajib Bawa Rapid Test

“Sebelumnya, terdapat 157 tempat tidur di RS dr Suyoto. Jumlah ini lalu ditambah menjadi 330 tempat tidur, dengan 260 tempat tidur dikhususkan untuk kasus Covid-19,” terang Nana.

Selain itu, terdapat pula 67 tempat tidur di ruangan isolasi bertekanan negatif, 5 tempat tidur ICU, dan 188 tempat tidur untuk isolasi nontekanan negatif.

Dari sisi sumber daya manusia, Kemhan juga merekrut tenaga komponen pendukung pertahanan negara bidang kesehatan sebanyak 293 nakes untuk gelombang pertama dan 55 nakes untuk gelombang kedua.

Sampai pertengahan Februari 2021, RS dr Suyoto telah menangani lebih dari 5.400 orang pasien dengan prosedur penanganan Covid-19.

Tercatat, pasien yang terkonfirmasi positif sekitar 2.300 orang, sisanya adalah suspek yang berjumlah sekitar 3.000 orang. Tingkat kesembuhan pasien berada di angka 91,5 persen.

Baca juga: Gandeng Kementerian PUPR dan Kemhan, Kementan akan Jadikan Kalteng Lumbung Pangan

Sebagai informasi, RS dr Suyoto memberikan layanan untuk anggota TNI, staf Kemhan, maupun masyarakat umum. Untuk kasus Covid-19, pasien yang dirawat di RS dr Suyoto lebih dari 74 persennya masyarakat masyarakat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com