Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Lanjutkan Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 15/02/2021, 14:25 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelam TNI Angkatan Laut (AL) kembali dikerahkan guna mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Tim penyelam ini telah kembali turun ke perairan pada Senin (15/2/2021).

Kepala Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmada I Kolonel Laut Wahyudin Arif menjelaskan, pengerahan tim penyelam ini bertujuan untuk mencari CVR guna memperkuat investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Dislambair sudah menyiapkan 34 orang personel yang akan melakukan upaya melanjutkan pencarian CVR dalam mendukung operasi pencarian yang digelar oleh KNKT," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Senin (15/2/2021).

Baca juga: Instagram KNKT Rilis Video Pemulihan Data Black Box Sriwijaya Air SJ182

Dalam pencarian kali ini, TNI AL telah melakukan perencanaan dengan KNKT, termasuk teknis penyelamannya.

Operasi pencarian CVR kali ini pun diharapkan bisa menemukan CVR pesawat.

"Kita sudah melakukan perencanaan dengan KNKT termasuk teknis penyelaman yang akan dilaksanakan sehingga diharapkan pencarian dapat dilakukan seefektif mungkin dengan mempertimbangkan cuaca dan keselamatan para personel di lapangan," kata Arif.

Sementara itu, Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Abdul Rasyid selaku penanggungjawab Tim SAR Gabungan TNI AL mengatakan, pencarian CVR kali ini sebagaimana perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Baca juga: KNKT Ungkap Kendala Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182, Cuaca hingga Banjir

Ia berharap pencarian kali ini berjalan efektif.

"Semoga proses pencarian berjalan dengan lancar dan bisa segera mendapatkan hasil yang sesuai harapan kita bersama dengan lancar dan selamat," ungkap Pangkoarmada I.

TNI AL sendiri telah mendirikan posko di Pos TNI AL Tanjung Kait dan Teluk Naga Tangerang.

Selain personel penyelam, TNI AL sudah menyiapkan perangkat pendukung keselamatan berupa mobil ambulans dan Mobile Diving Chamber (MDC).

MDC ini merupakan sarana penanganan cepat kepada para penyelam yang mengalami masalah dekompresi pada golden momentum.

Sarana MDC tersebut semacam kapsul di dalam truk, sehingga bisa disiapsiagakan dengan mudah. Penggunannya sendiri akan diawasi dokter spesialis hiperbarik.

Baca juga: KNKT: CVR Sriwijaya Air SJ 182 Harus Ditemukan

Diketahui, CVR merupakan perangkat dalam black box pesawat yang merekam percakapan pilot dan kopilot dalam kokpit pesawat.

Sementara itu, perangkat black box lainnya yakni flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan milik Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan.

Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com