Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen PAS: Terdapat 252.384 Warga Binaan, Kapasitas Lapas dan Rutan Hanya 135.704 Orang

Kompas.com - 15/02/2021, 13:35 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi overcrowded atau jumlah penghuni lapas dan rutan yang melebihi kapasitas masih menjadi masalah di Tanah Air.

Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Dodot Adikoeswanto membeberkan kondisi terkini.

“Data per 14 Februari 2021, terdapat 252.384 orang warga binaan pemasyarakatan, terdiri dari narapidana dan tahanan,” kata Dodot dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021).

“Dan untuk kapasitas lapas dan rumah tahanan negara kita saat ini hanya 135.704 orang,” sambung dia.

Baca juga: Sekitar 4.000 Warga Binaan Terpapar Covid-19, 300 Orang Masih Positif

Kondisi itu dinilai membuat tantangan dalam melayani warga binaan menjadi semakin kompleks.

Sebab, kondisi itu menimbulkan potensi terjadinya sejumlah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Karena potensi-potensi terjadi keributan, kerusuhan, pelarian, dengan kondisi yang sangat overcrowded ini menjadi lebih besar,” ucap dia.

Di samping itu, hal lain yang menjadi perhatian Ditjen PAS adalah penyebaran Covid-19 di lapas dan rutan.

Baca juga: Klaster Lapas Sukamiskin, 51 Warga Binaan dan 3 Pegawai Positif Covid-19

Maka dari itu, pihaknya meniadakan kunjungan pihak luar kepada warga binaan secara langsung. Adapun kunjungan terhadap warga binaan dilakukan secara virtual.

Cara lainnya adalah warga binaan mengikuti proses persidangan secara virtual.

Meski begitu, tetap ada warga binaan yang terpapar Covid-19 sejumlah sekitar 4.000-an orang di seluruh Indonesia.

Dodot mengungkapkan, dari jumlah tersebut, ada sekitar 300 warga binaan yang masih positif Covid-19 dan sekitar 3.900-an warga binaan sudah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Bappenas: Jangankan Wabah, Saat Kondisi Normal Warga Binaan Juga Rentan Kena Penyakit

Apabila ada warga binaan yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR), pihaknya bakal berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan di tiap daerah.

Pasien yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) akan dirawat di rumah sakit rujukan.

Sementara, pasien yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) tetap berada di tahanan dan diisolasi atau dipisahkan dari tahanan lain.

“Kemudian dilakukan treatment, pemberian vitamin dan sebagainya sesuai dengan aturan yang sudah diberlakukan,” ungkap Dodot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com