Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Puan Minta Pemerintah Terus Edukasi Manfaat Vaksin Covid-19 kepada Masyarakat

Kompas.com - 11/02/2021, 13:22 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengatakan, pemerintah diharapkan terus memberikan edukasi dan sosialisasi vaksin Covid-19 kepada masyarakat

“Pemerintah perlu memberikan informasi bahwa vaksin yang digunakan aman, bermanfaat, dan halal,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Adanya edukasi vaksin itu, kata Puan, merupakan bentuk ikhtiar untuk membangun harapan di tengah kondisi tidak pasti pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi Indonesia.

“Dengan vaksin Covid-19, kita punya harapan untuk melawan pandemi yang telah terjadi lebih dari sepuluh bulan,” ujarnya.

Baca juga: Heboh Insiden Matikan Mikrofon, Puan Maharani Ungkap Alasannya kepada Boy William

Hal tersebut diucapkan Puan saat menyampaikan Pidato Penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020-2021 dalam Rapat Paripurna ke-13 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Selain itu, Puan menuturkan, DPR akan terus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 agar dapat berjalan tepat manfaat dan sasaran.

“Oleh karena itu, perlu ada perhatian dan komitmen bersama sebagai anggota DPR, melalui fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan,” tuturnya.

Beberapa fungsi itu, kata Puan, berperan untuk mengoptimalkan upaya, kebijakan, dan program pemerintah maupun negara dalam membangun daya tahan nasional, baik di bidang kesehatan, ekonomi, maupun sosial.

Baca juga: Terima Bintang Mahaputera, Puan Maharani: Ini Amanah untuk Mengabdi

Lebih lanjut, Puan mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menyediakan vaksin Covid-19 bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menerima 11 juta vaksin dari Sinovac, perusahaan asal Tiongkok, yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (2/2/2021).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi menjelaskan, dari 11 juta vaksin tersebut, 10 juta di antaranya berupa bulk atau bahan baku dan 1 juta lainnya dalam bentuk overfill.

“Dengan adanya tambahan 11 juta vaksin tersebut, total sudah terdapat 28 juta vaksin di Indonesia, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku. Selanjutnya, bahan baku tersebut akan digunakan oleh Bio Farma untuk memproduksi vaksin Covid-19,” paparnya.

Baca juga: Puan Maharani Akan Dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com