Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Cara Berpikir Sempit adalah Hambatan Perkembangan Peradaban

Kompas.com - 11/02/2021, 10:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, saat ini yang menjadi hambatan dalam perkembangan peradaban adalah ketidaksiapan menerima perubahan.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat memberi sambutan di Peringatan HUT ke-65 Universitas Ibnu Chaldun Jakarta secara virtual, Kamis (11/2/2021).

"Saya memandang bahwa salah satu hambatan dalam perkembangan peradaban saat ini antara lain adalah cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perubahan," kata Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin Siap Divaksin, tapi Tunggu Keputusan Tim Dokter Kepresidenan

Oleh karena itu, dirinya pun tidak ingin umat Islam ikut ke dalam arus berpikir sempit, seperti beberapa fenomena yang muncul belakangan.

Contohnya pemikiran sempit tentang orang-orang yang tidak percaya bahwa pandemi Covid-19 adalah nyata.

"Atau percaya pada teori-teori konspirasi tanpa mencoba untuk memahami fenomena dengan akal sehat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan," kata dia.

Baca juga: Wapres Minta Evaluasi Menyeluruh Road Map Reformasi Birokrasi Indonesia

Ma'ruf menilai, cara berpikir sempit tersebut juga merupakan salah satu penyebab munculnya sifat egoistik, tidak menghargai perbedaan pendapat serta tidak mau berdialog.

Selain itu, cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama.

"Bahkan menjadi radikal yang dapat menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah," kata dia.

Cara bepikir sempit demikian, dinilainya akan menghambat upaya membangun kembali peradaban Islam yang salah satunya dimulai dari masjid.

Baca juga: Wapres: Bahasa Arab adalah Bahasa yang Mengakar dalam Sejarah Peradaban Manusia

Ia mengatakan, peran terpenting masjid adalah sebagai wadah untuk melestarikan cara berpikir sebagaimana diajarkan Rasulullah.

"Pelestarian dan penerapan cara berpikir tersebutlah yang melahirkan peradaban Islam yang menjadi peradaban dunia, terutama pada zaman kejayaan Islam dari tahun 800 sampai 1258 Masehi," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, pada masa tersebut peradaban Islam menjadi supremasi peradaban dunia.

Antara lain, Islam menyumbangkan berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi dasar peradaban modern saat ini seperti ilmu kedokteran, fisika, aljabar, astronomi, dan sebagainya.

"Sebagai intisari peradaban, cara berpikir adalah kunci utama dari maju mundurnya sebuah peradaban," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com