JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, empat pekan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah berhasil memperlambat laju kasus aktif Covid-19.
Meski demikian, dia mengingatkan bahwa perlambatan laju kasus aktif ini perlu dijaga agar tidak kembali mengalami kenaikan.
"Maka jangan cepat senang, kita di sini sudah berhasil mengerem kenaikan kasus aktif selama empat pekan pelaksanaan PPKM," ujar Dewi dalam talkshow daring yang ditayangkan YouTube BNPB, Rabu (10/2/2021)
"(Kondisi) ini harus tetap dilanjutkan sebab kita ingin melihat kasus aktif bukan bertambah, tetapi menurun di pekan selanjutnya lagi," kata dia.
Baca juga: 4 Harapan Anies dalam Penerapan PPKM Berbasis Mikro
Dewi lantas menjelaskan indikator dari keberhasilan memperlambat laju kasus aktif Covid-19.
Dia menarik data pada pekan ketiga Januari 2021 yang mana bertepatan dengan pekan pertama pelaksanaan PPKM tahap I.
"Pada pekan ketiga Januari, ada penambahan kasus aktif tertinggi yang pernah ada di Indonesia. Di mana dalam waktu sepekan, ada penambahan kasus aktif sekitar 22.000," ujar Dewi.
"Kemudian dilaksanakanlah PPKM tahap awal. Selanjutnya penambahan kasus aktif menurun tapi masih agak tinggi, sepekan masih 17.000 kasus aktif," kata dia.
Baca juga: PPKM Mikro Hari Kedua, Camat dan Lurah Mulai Sosialisasi ke Pengurus RT/RW
Memasuki peka ketiga pelaksanaan PPKM atau pekan pertama dari PPKM tahap II, kasus aktif turun hingga tercatat ada 12.000.
Pada pekan keempat PPKM atau pekan kedua PPKM tahap II, dalam sepekan hanya tercatat 1.000 kasus aktif.
"Jadi intinya, kalau bisa, mari kita lanjutkan usaha kita. Kalau bisa kasus aktif turun ke minus agar angkanya bukan penambahan kasus aktif tetapi jumlah yang sakit lebih sedikit dari jumlah pasien yang sembuh," papar Dewi.
Baca juga: PPKM Skala Mikro, Ganjar Minta Setiap Desa Punya Tempat Isolasi Mandiri Terpusat
Sebelumnya, Dewi menjelaskan alasan PPKM harus diperpanjang.
Menurut dia, jika hanya diterapkan selama dua pekan, hasil dari PPKM belum dapat terlihat.
"Kalau baru dua pekan, kita belum bisa melihat hasil apapun. Itulah sebabnya kita harus memperpanjang PPKM. Tidak bisa hanya diselesaikan dalam waktu dua pekan," ujar Dewi.
"Minimal dibutuhkan waktu empat pekan supaya kita bisa melihat hasilnya," kata Dewi.
Dia pun menyebut, pada dasarnya PPKM memiliki satu fungsi, yakni melakukan rem terhadap kasus Covid-19, sehingga nantinya jumlah kasus aktif semakin berkurang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.