Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PPPA Harap Media Massa Jadi Kunci Cegah Kasus Kekerasan Seksual Anak

Kompas.com - 10/02/2021, 15:27 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Nahar berharap media massa menjadi kunci untuk mencegah kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Pasalnya, dari catatan Kementerian PPPA korban kekerasan seksual menempati angka tertinggi dibandingkan yang kasus lainnya.

"Jadi ini persoalan yang juga harus diwaspadai dan peran media sangat menjadi kunci dalam upaya pencegahan, untuk mengingatkan para calon pelaku bahwa aturan dan kebijakan sudah dibuat bahkan sampai ada peraturan sendiri," kata Nahar dalam Media Talk bertajuk Pemberitaan Ramah Anak yang digelar Kemen PPPA, Rabu (10/2/2021).

Selain itu, media massa juga diharapkan tidak mengungkapkan identitas anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Sebab, hal tersebut berpotensi berdampak terhadap kondisi anak ke depannya.

"Seandainya ada anak korban kekerasan seksual, yang dalam pemberitaan fotonya diperjelas, apalagi namanya tidak disingkat, alamatnya dimunculkan, atau nama disamarkan, alamatnya tidak disebutkan tetapi menyebut nama orangtua, itu juga masuk kategori identitas dan itu bisa ditelusuri," kata dia.

Baca juga: Begini Cara Facebook Hapus 99,5 Persen Konten Kekerasan Anak

Dibukanya identitas anak bersangkutan, akan membuat ia mengalami perundungan dan hal-hal lainnya yang sedianya tak boleh didapatkan oleh anak yang menjadi korban.

Nahar mengakui, pihaknya tidak ingin ada anak-anak Indonesia mengalami kekerasan. Namun faktanya bahwa Kementerian PPPA setiap tahun mencatat data kekerasan.

Pada 1-29 Januari 2021, kata dia, sudah ada 634 kasus dengan korban sebanyak 407 orang. Data tersebut memang menunjukkan kasus yang lebih banyak tetapi jika terakumulasi, jumlah korbannya bisa lebih banyak.

Nahar menjelaskan, pada periode 2019-2020, angkanya menurun akibat pandemi Covid-19.

"Tapi ada dua kategori anak yang mengalami peningkatan yaitu angka di anak korban eksploitasi dan anak korban perdagangan anak," kata dia.

Kedua kategori tersebut mengalami kenaikan yang diakibatkan oleh beberapa indikator.

Antara lain pengaruh anak menggunakan gadget yang diincar oleh para pelaku melalui gadget itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com