Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Ungkap Kronologi Jatuh dan Saat-saat Terakhir Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 10/02/2021, 14:57 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kondisi dan saat-saat terakhir pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 9 Januari 2021.

Data ini berdasarkan rekaman flight data recorder atau salah satu bagian hitam dari kotak hitam pesawat tersebut, serta data dari air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.

Baca juga: KNKT: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara

"FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage," ujar Soerjanto dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada Rabu (10/2/2021).

Nurcahyo kemudian menjelaskan, masalah pada pesawat Boeing 737-500 itu bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki.

"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, kata Nurcahyo.

Baca juga: Apa Itu Autothrottle, Disebut Anomali dalam Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182

"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," tuturnya.

Pada pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot kemudian meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat.

Baca juga: KNKT Ungkap Sulitnya Mencari Kotak Hitam CVR Sriwijaya Air SJ 182

Saat itu, ATC memberikan izin.

ATC juga memperkirakan perubahan itu akan menyebabkan pesawat SJ 182 akan bertemu pesawat lain, yang berangkat dari bandara yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, dengan tujuan yang sama, yaitu Pontianak.

"Maka, SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," kata Nurcahyo.

Pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat mulai berbelok ke kiri saat melewati ketinggian 10.600 kaki dan berada di 046 derajat.

"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap," kata Nurcahyo.

Baca juga: KNKT Berhasil Mengunduh Data dari FDR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

ATC kemudian memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki. Pilot sempat menjawabnya pada pukul 14.39.59 WIB.

"Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot di ATC Bandara Soekarno-Hatta," kata Nurcahyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com