JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Komnas HAM mengecam dugaan penyiksaan dalam kasus tewasnya seorang tahanan bernama Herman (39) di Polresta Balikpapan.
Herman tewas dengan sejumlah luka pada tubuhnya setelah berada dalam penanganan Polresta Balikpapan terkait dugaan pencurian telepon genggam.
"Kami mengecam praktik-praktik kekerasan dan dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).
Baca juga: 7 Kasus Penyiksaan Kucing di Tanah Air, Digantung, Mata Ditusuk hingga Dicekoki Minuman Keras Ciu
Menurut Beka, aparat kepolisian seharusnya memberikan perlindungan dan pelayanan yang sesuai dengan prinsip HAM kepada masyarakat, atau bukan melakukan kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa.
Dihubungi terpisah, Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam mengungkapkan, pihaknya sedang mengumpulkan fakta atas peristiwa tersebut.
Nantinya, kata dia, Komnas HAM juga bakal meminta keterangan pihak kepolisian.
"Kami sedang mendalami dan menyiapkan respons cepat. Karakter peristiwa ini patut diduga ada pelanggaran HAM, dugaannya penyiksaan," ujar Anam kepada Kompas.com, Senin.
Maka dari itu, Komnas HAM pun meminta polisi untuk mengungkap kasus tersebut dan memproses pelakunya hingga ke ranah pidana.
Menurut pengacara keluarga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda, Fathul Huda Wiyashadi, Herman dibawa oleh tiga orang tak dikenal ketika sedang beristirahat di rumahnya, di Kelurahan Muara Rapak, pada 2 Desember 2020.
Baca juga: Polda Kaltim Copot Oknum Polisi Terduga Penganiaya Tahanan di Mapolresta Balikpapan
Setelah pihak keluarga melakukan pencarian, Herman diketahui berada di Polresta Balikpapan. Hal itu dibenarkan oleh petugas yang berada di polresta.
Namun, saat itu Herman belum boleh ditemui dengan alasan sedang diperiksa terkait dugaan pencurian dua buah telepon genggam.
Keesokkan harinya, 3 Desember 2020, pihak keluarga mendapat telepon bahwa Herman sudah meninggal.
Setibanya di polresta, polisi memberi tahu bahwa jenazah Herman ada di rumah sakit.
Menurut polisi, setelah makan, Herman buang air dan muntah-muntah hingga bolak-balik ke kamar kecil.
Polisi pun segera membawa Herman ke RS Bhayangkara kemudian Herman meninggal di rumah sakit tersebut.