Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Vaksinasi: Lebih dari 11.000 Tenaga Kesehatan Lansia Perlu Divaksin

Kompas.com - 08/02/2021, 17:51 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mulai menyuntik vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia).

Langkah ini ditempuh menyusul terbitnya izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac untuk usia lanjut yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Minggu (7/2/2021).

"Diperkirakan ada lebih dari 11.000 orang tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun yang akan segera divaksinasi di seluruh Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi, Reisa Brotoasmoro, melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Anies: Kami Siap Laksanakan Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia jika Dinyatakan Aman

Menindaklanjuti izin edar darurat ini, Senin pagi tadi mulai dilakukan vaksinasi Covid-19 terhadap para tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun.

Vaksinasi pada kelompok nakes tersebut masih akan terus berlanjut.

Menurut Reisa, kelompok lansia akan menerima 2 dosis vaksin seperti halnya kelompok usia muda. Akan tetapi, waktu penyuntikan antara dosis berselang 28 hari.

Reisa menyebut, vaksin dosis pertama berfungsi untuk mengenalkan inactivated virus (virus tidak aktif) ke tubuh sehingga terbentuk antibodi baru.

Sementara itu, dosis kedua vaksin berperan sebagai booster atau meningkatkan kekuatan vaksin sehingga antibodi semakin kuat dan optimal.

"Pemerintah juga akan melakukan vaksinasi kepada lansia kategori non-nakes. Diperkirakan sekitar 10 persen populasi Indonesia adalah kelompok lansia," ujar dia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Lansia, Diawali dari Kritik Pandu Riono hingga Disahkan Pemerintah

Ia berharap, vaksinasi kepada lansia dapat mengurangi beban rumah sakit rujukan Covid-19 seiring dengan menurunnya angka rawat inap dan bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur di RS.

Selain itu, angka kematian dan kasus aktif Covid-19 juga diharapkan bisa ditekan dan angka kesembuhan dapat ditingkatkan.

"Kita berharap sekali agar melalui program vaksinasi ini, ditambah dengan protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), dalam waktu yang tidak lama penularan virus tersebut bisa kita putus sehingga Indonesia dapat segera keluar dari pandemi Covid-19," kata Reisa.

Sebelumnya diberitakan, BPOM resmi menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac untuk masyarakat usia lanjut atau lansia.

Dengan demikian, vaksin Sinovac boleh disuntikkan ke masyarkat usia di atas 60 tahun.

Baca juga: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Siap Divaksin Covid-19 Jika Sudah Ada untuk Lansia

Adapun dalam menerbitkan izin penggunaan darurat ini BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis fase 2 di Cina dan fase 3 di Brazil terhadap Sinovac.

Vaksinasi terhadap lansia dinilai penting untuk menurunkan angka kematian Covid-19. Tercatat, lansia menjadi kelompok penyumbang besar dalam persentase kematian pasien Covid-19 dengan jumlah mencapai 47,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com