Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Jenderal Bintang Dua Berpeluang Jadi Kabareskrim, Ini Rekam Jejaknya

Kompas.com - 08/02/2021, 16:35 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, ada empat perwira tinggi berpangkat bintang dua yang menjadi calon kuat menduduki jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Posisi itu memang sejak ditinggalkan Listyo Sigit Prabowo yang kini menjabat sebagai Kapolri.

Neta menyebutkan, nama-nama yang jadi calon kuat Kabareskrim itu adalah Wakabareskrim Irjen Wahyu Hadiningrat dan Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada.

Baca juga: IPW: 4 Jenderal Bintang Dua Ini Dinilai Berpotensi Jadi Kabareskrim

Kemudian, ada pula nama Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

"Tapi, bocoran yang diperoleh IPW yang akan menjadi Kabareskrim sepertinya Irjen Wahyu Hadiningrat," kata Neta saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Wahyu Hadiningrat pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Selatan hingga Wadir Tipidsiber Mabes Polri. "Wahyu sendiri track record-nya cukup mumpuni," ujar Neta.

Adapun Irjen Wahyu Widada, sebelum menjabat Kapolda Aceh, pernah menjabat sebagai Kapolda Gorontalo dan Wakapolda Riau. Dia merupakan peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian tahun 1991, seangkatan dengan Listyo Sigit.

Sementara itu, Irjen Ahmad Dofiri sebelum menjabat Kapolda Jabar merupakan Asisten Logistik Kapolri dan Kapolda DIY. Dia juga pernah meraih Adhi Makayasa Akpol angkatan 1989.

Baca juga: Tahanan Tewas, Pimpinan Komisi III Minta Polri Perbaiki SOP Penyidikan

Selanjutnya, Irjen Nico Afinta sebelumnya pernah menjabat Kapolda Kalimantan Selatan dan Staf Ahli Sospol Kapolri.

Saat menjadi Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, dia juga pernah memimpin tim untuk mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Bersamaan dengan itu, Polri juga akan melakukan rotasi sejumlah perwira tinggi di sejumlah posisi.

Baca juga: Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Jadi Kapolri, Penggantinya Diproses Wanjakti

Neta mengatakan, dalam mutasi ini, Listyo Sigit harus mampu menunjukkan komposisi perpaduan senior dan junior agar Polri bisa makin solid dan bekerja "presisi".

"Target dari mutasi ini harus berorientasi pada penjagaan maksimal terhadap ancaman dan gangguan kamtibmas. Bagaimanapun, dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 tak bisa dianggap remeh," tutur Neta.

Ia pun mengingatkan ada utang kasus-kasus besar yang diwariskan kepemimpinan Jenderal (Pol) Idham Azis.

Baca juga: Polri Tunggu Konfirmasi Baintelkam Soal Izin Penyelenggaraan Liga 1

Di antaranya kasus tewasnya enam anggota laskar FPI serta pembunuhan dan pembakaran rumah ibadah di Sigi yang dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Mutasi pertama ini akan menunjukkan bagaimana sikap dan arah kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com