Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Menanti Hadirnya Pesawat Tempur Buatan Indonesia | Isu Kapasitas dan Politik Dinasti Tak Relevan Bagi AHY

Kompas.com - 08/02/2021, 09:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel yang berisikan harapan dan penantian atas kehadiran pesawat terbang tempur buatan Indonesia menarik minat pembaca Kompas.com pada Minggu (7/2/2021) hingga Senin (8/2/2021) pagi.

Artikel yang ditulis oleh eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Chappy Hakim itu mengulas tentang sejauh mana kesiapan Indonesia dalam membangun industri pertahanan yang siap memproduksi pesawat tempur.

Artikel yang menarik perhatian para pembaca itu pun menjadi artikel terpopuler di desk nasional Kompas.com 

Selain ituisu tentang pelengseran Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat juga masih menyita perhatian para pembaca.

Belakangan, para pengamat politik menilai upaya pelengseran AHY terjadi karena kapasitas kepemimpinan politik AHY yang masih minim serta isu politik dinasti yang mengantarnya menduduki kursi ketua umum.

Politisi Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra pun membantah analisis para pengamat tersebut. Artikel yang berisi penjelasan Herzaky pun masuk ke dalam deretan berita populer di desk nasional Kompas.com.

Berikut paparannya:

1. Menanti hadirnya pesawat tempur buatan Indonesia

Cukup sering saya menerima pertanyaan dari anak anak muda yang penuh semangat, kapan nih kita bisa bikin fighter aircraft atau pesawat terbang tempur sendiri?

Sebuah pertanyaan yang sangat menggelitik, karena pada dasarnya siapa orang Indonesia yang tidak menginginkan negaranya memiliki kemampuan membuat pesawat terbang sendiri.

Kalau semata berbicara tentang kemampuan, sebenarnya sudah terjawab bahwa kita memiliki kemampuan untuk yang satu ini.

Sejak Bapak Nurtanio sampai dengan Bapak BJ Habibie, sudah memberikan sinyal kuat menjawab pertanyaan tentang bangsa ini memang memiliki kemampuan untuk membuat pesawat terbang.

Selengkapnya baca juga: Menanti Hadirnya Pesawat Tempur Made in Indonesia...

2. Isu kapasitas dan politik dinasti tak relevan bagi AHY

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut kapasitas Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketua Umum Demokrat sudah sesuai jalur.

Oleh karenanya, menurut dia, tidak tepat jika ada yang mempertanyakan kapasitas AHY, atau bahkan menyinggung politik dinasti di tubuh partai bintang mercy itu.

"Kapasitas kepemimpinan AHY dan Partai Demokrat sudah berada di jalur yang tepat. Sehingga, isu kapasitas dan politik dinasti sangat tidak relevan bagi kepemimpinan AHY di Partai Demokrat," kata Herzaky melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

Selengkapnya baca juga: Isu Kapasitas dan Politik Dinasti Dinilai Tak Relevan bagi Kepemimpinan AHY di Demokrat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com