Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Hati-hati, Saat Turun dari Puncak Kekuasaan, Jalannya Licin...

Kompas.com - 06/02/2021, 21:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TURUN dari jabatan presiden bisa diumpamakan dengan turun dari puncak Gunung Lawu, sebelah tenggara Solo, Jawa Tengah.

Hikmah ini bisa kita simak dari petuah orang yang pernah menjadi presiden Republik Indonesia dan kemudian menuliskannya dalam buku.

Begini ceritanya. Pada ulang tahunnya yang ke-64, tanggal 9 September 2013, di Cikeas, Presiden RI 2004 -2014, Susilo Bambang Yudhoyono bertutur tentang hasil perenungannya atau filosofinya tentang melepaskan kursi kekuasaannya sebagai presiden.

Baca juga: Istana Tak Akan Jawab Surat AHY soal Isu Kudeta di Partai Demokrat

“Cerita yang mengandung falsafah yang saya maksud itu adalah sebagai berikut: Tanggal 25 Desember 1993 dengan sejumlah teman melakukan perjalanan pendakian gunung di Jawa Tengah.”

“Untuk diketahui, mendaki gunung adalah salah satu hobi saja sejak remaja. Kali itu yang saya daki adalah Gunung Lawu yang terjal itu dari arah Cemoro Sewu, Karanganyar,” demikian kata SBY.

Ia mengisahkan, cuaca saat itu sangat buruk, dingin, gelap, hujan dan petir menyambar-nyambar.

Lewat maghrib, SBY dan timnya sampai di puncak Gunung Lawu. Esok paginya, SBY berbincang-bincang dengan adik iparnya, Pramono Edhie Wibowo, yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat, berpangkat jenderal TNI. Kini beliau sudah almarhum.

“Kemarin dengan sangat berat kita mendaki gunung ini, dan alhamdullilah tadi malam kita telah sampai di puncaknya. Sekarang ini kita sudah ada di puncaknya. Apa yang harus kita lakukan setelah ini?” tanya SBY kepada Edhie.

Baca juga: Isu Kudeta di Demokrat, Andi Mallarangeng: Jenderal Mau Kudeta Mayor, Gagal Pula

“Ya setelah kita di puncak, mari kita pikirkan dan rencanakan perjalanan kita besok pagi. Cuaca mudah berubah, jalan juga licin,” ujar SBY.

SBY dan AHY dalam wisuda Akademi Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019)KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI SBY dan AHY dalam wisuda Akademi Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019)

SBY bersama rombongan selamat sampai di lembah Gunung Lawu ketika itu, meski jalannya tetap licin, tapi cuaca lebih baik daripada ketika mendaki.

“Siapa pun yang sudah di puncak, posisi dan profesi apa pun, wajiblah bersiap diri dan bahkan merencanakan untuk meninggalkan posisi itu. Itulah kodrat dan hukum kehidupan,” kata SBY menutup nasihatnya.

SBY menuliskan pengalamannya dalam bukunya di bawah sub judul: ”Awas Kekuasaan Itu Menggoda”.

Ada baiknya saya tuliskan kembali tulisan SBY tujuh tahun lalu dengan gaya dan cara saya saat ini, di sini.

Presiden periode ketiga?

Dalam tulisannya SBY juga menceritakan kembali, pengalamannya mendapat informasi dari orang-orang di sekitarnya tentang usulan cukup menggoda, yakni untuk maju lagi menjadi presiden periode ketiga.

Baca juga: Pasang Surut Hubungan Moeldoko dan SBY, Pernah Mesra hingga Berujung Tudingan Kudeta Partai Demokrat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com