JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah poin pembahasan dalam pertemuan antara dirinya dengan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Hassin di Istana Merdeka, Jumat (5/2/2021).
Salah satunya perihal perlindungan pekerja migran asal Indonesia (TKI).
Jokowi menyebutkan, kedua negara perlu membangun one channel system supaya penempatan pekerja migran bisa lebih baik.
"Untuk mencegah terjadinya pekerja (migran) jadi korban perdagangan manusia," ujar Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Baca juga: Kapolri Diminta Tindak Tegas Perusahaan Pengirim Pekerja Migran Ilegal ke Luar Negeri
Dari pihak Indonesia, Jokowi menekankan pentingnya pembuatan kesepakatan atau MoU baru tentang penempatan dan perlindungan pekerja domestik asal Indonesia.
"Terkait perlindungan pekerja migran indonesia, saya tekankan pentingnya pembuatan MoU baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik di Malaysia," tuturnya.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung perlindungan para WNI yang saat ini tinggal di Malaysia.
Baca juga: Jokowi dan PM Malaysia Akan Santap Siang Bersama dengan Menu Rendang
Jokowi mengucapkan apresiasi kepada Pemerintah Malaysia yang sudah melindungi WNI di masa pandemi Covid-19 ini.
"Saya menyampaikan apresiasi, penghargaan atas kerja sama perlindungan WNI di Malaysia, terutama di masa pandemi," tutur Jokowi.
"Dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia kepada pemerintah Malaysia," kata Kepala Negara.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin tiba di Istana Merdeka, sekitar pukul 10.35 WIB.
Baca juga: Jokowi Dijadwalkan Bertemu PM Malaysia Hari Ini, Bahas Sejumlah Isu
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.