Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/02/2021, 19:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi mempertanyakan rencana pemerintah melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam melakukan penelusuran (tracing) penyebaran Covid-19.

Menurut Fahmi, rencana tersebut perlu diperjelas agar masyarakat tidak salah persepsi

"Pelibatan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan satpol PP dalam upaya penelusuran (tracing) kasus Covid-19 perlu diperjelas lebih lanjut. Sebab, ada kekhawatiran pelibatan TNI-Polri lewat Babinsa maupun Babinkamtibmas justru bermakna lain di masyarakat," ujar Fahmi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Airlangga Ungkap Alasan Babinsa dan Bhabinkamtibmas Dilibatkan Tracing Covid-19

Fahmi menilai, pelibatan Babinsa, Babinkamtibmas, maupun satpol PP dalam gerakan masyarakat sebetulnya sudah pernah dilakukan, contohnya, di Jawa Tengah.

Di sana, Kodam Diponegoro bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk mendorong pelaksanaan program pemantauan jentik nyamuk.

Para tentara tersebut menjadi agen untuk berhubungan dengan masyarakat.

Setelah warga menerima kedatangan rombongan, petugas kesehatan masuk dan mengecek kondisi penampungan air di daerah.

Menurut Fahmi, dari situasi tersebut, pemerintah seolah mengambil jalan cepat untuk mengontrol rakyat dalam upaya penelusuran kasus.

"Pemerintah lebih memilih pendekatan dengan efek psikologis kepada masyarakat agar segera patuh dengan pemerintah dan mau diperiksa," kata Fahmi.

Baca juga: Jokowi Ingin Babinsa hingga Satpol PP Dilibatkan dalam Tracing Covid-19

Di sisi lain, pihaknya juga mempertanyakan kapasitas dan peran Babinsa bersama Babinkamtibmas dalam kegiatan tersebut.

Dia menilai, Babinsa dan Babinkamtibmas tidak memiliki kompetensi dalam upaya tracing karena kemampuan tracing dimiliki tenaga medis.

Kalau pun mereka bertugas sebagai pendamping, menurut dia, perlu ada protokol jelas saat pengamanan tenaga kesehatan maupun tindakan lanjutan seperti membawa kandidat yang diperiksa dengan hasil reaktif Covid-19.

"Belum lagi ada potensi agen penyebaran Covid-19, mengingat TNI-Polri yang ditugaskan adalah Babinsa/Babinkamtibmas yang berperan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di luar masalah penanganan Covid-19," ucap dia.

Ia juga mengatakan, selama pandemi, pelibatan satuan teritorial maupun kewilayahan TNI-Polri dalam melakukan tracing bukan tidak pernah terlihat.

Di sejumlah daerah, mereka terlibat dalam penelusuran kontak erat. Namun, seiring makin kencangnya laju pertumbuhan angka positif Covid-19, kegiatan seperti itu tak lagi terdengar.

Baca juga: Menkes Ajak TNI-Polri Kerahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas Jadi Pelacak Covid-19

Apalagi, sejumlah personel TNI-Polri di lapangan juga dilaporkan terpapar ketika berinteraksi di tengah masyarakat.

Hal serupa juga pernah terjadi dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

Menurut dia, BIN sempat serius mengambil peran dalam penanganan Covid-19, mulai dari melakukan promosi protokol kesehatan, tracing dengan mengerahkan sejumlah kendaraan yang dilengkapi fasilitas uji hingga terlibat dalam penelitian obat dan vaksin telah dilakukan.

"Namun informasinya tidak lagi terdengar segencar dulu," kata dia.

Fahmi menkhawatirkan pelibatan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas tidak berjalan efektif di lapangan.

"Ini tentunya bukan berarti secara keseluruhan peran TNI-Polri dalam penanganan Covid-19 ini sama sekali tidak efektif. Karena, dapat juga kita lihat dalam aspek penanganan medis, kontribusi tenaga kesehatan TNI-Polri justru luar biasa," ucap Fahmi.

Baca juga: Panglima TNI Minta Babinsa Ikut Sosialisasikan Kebiasaan Baru

Pemerintah akan meningkatkan upaya 3T atau testing, tracing, dan treatment untuk menekan angka penularan Covid-19 dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

"Kementerian Kesehatan akan menambah petugas yang akan melakukan tracing di lapangan dan ini akan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat kabinet terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan menteri terkait di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bertambah 2, Total 25 Orang Dicegah ke Luar Negeri Terkait Kasus BTS 4G Bakti Kominfo

Bertambah 2, Total 25 Orang Dicegah ke Luar Negeri Terkait Kasus BTS 4G Bakti Kominfo

Nasional
Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia, Moeldoko Minta Skuad Garuda Nusantara Jangan Kecewa

Piala Dunia U20 Batal Digelar di Indonesia, Moeldoko Minta Skuad Garuda Nusantara Jangan Kecewa

Nasional
Lewat RUU Kesehatan, Kemenkes Bakal Perbaiki Pengumpulan SKP lewat Sistem 'Online'

Lewat RUU Kesehatan, Kemenkes Bakal Perbaiki Pengumpulan SKP lewat Sistem "Online"

Nasional
Debat Panas 8 Jam Mahfud Versus 'Everybody' di Komisi III DPR yang Berujung Salaman

Debat Panas 8 Jam Mahfud Versus "Everybody" di Komisi III DPR yang Berujung Salaman

Nasional
Indonesia Terancam Sanksi FIFA, Plt Menpora: Mudah-mudahan Tidak, Syukur-syukur Malah Ada Bonus

Indonesia Terancam Sanksi FIFA, Plt Menpora: Mudah-mudahan Tidak, Syukur-syukur Malah Ada Bonus

Nasional
Komjen Rycko Akan Jadi Kepala BNPT Gantikan Boy Rafli, Ini Kata Polri

Komjen Rycko Akan Jadi Kepala BNPT Gantikan Boy Rafli, Ini Kata Polri

Nasional
Soal Tawaran Jadi Cawapres, Abraham Samad: Hanya Saya, Pak Jokowi, dan Tuhan yang Tahu

Soal Tawaran Jadi Cawapres, Abraham Samad: Hanya Saya, Pak Jokowi, dan Tuhan yang Tahu

Nasional
Saling Serang Mahfud dan Benny K Harman soal Transaksi Janggal: Singgung Wewenang hingga Isu Singkirkan Menkeu

Saling Serang Mahfud dan Benny K Harman soal Transaksi Janggal: Singgung Wewenang hingga Isu Singkirkan Menkeu

Nasional
KPK Ungkap Modus Korupsi Tukin di ESDM: Seolah-olah Typo, Rp 5 Juta Jadi Rp 50 Juta

KPK Ungkap Modus Korupsi Tukin di ESDM: Seolah-olah Typo, Rp 5 Juta Jadi Rp 50 Juta

Nasional
Tinjau Panen Raya Padi di Maros, Jokowi: Surplus Panen Bisa untuk Daerah Lain

Tinjau Panen Raya Padi di Maros, Jokowi: Surplus Panen Bisa untuk Daerah Lain

Nasional
Abraham Samad: Saya dan Pak BW Disingkirkan dari KPK, Bukan Baper tetapi Kecewa

Abraham Samad: Saya dan Pak BW Disingkirkan dari KPK, Bukan Baper tetapi Kecewa

Nasional
Ketua Komisi X Prihatin Sebut Timnas Gagal Tampil di Depan Publik Sendiri

Ketua Komisi X Prihatin Sebut Timnas Gagal Tampil di Depan Publik Sendiri

Nasional
2 Eks Sekjen Kemenkominfo Jadi Saksi Dugaan Korupsi Satelit Kemenhan

2 Eks Sekjen Kemenkominfo Jadi Saksi Dugaan Korupsi Satelit Kemenhan

Nasional
Respons Politikus PDI-P Usai FIFA Batalkan Piala Dunia U20 di Indonesia

Respons Politikus PDI-P Usai FIFA Batalkan Piala Dunia U20 di Indonesia

Nasional
KPK Panggil Plh Dirjen Minerba M. Idris Sihite Jadi Saksi Dugaan Korupsi Tukin Pegawai ESDM

KPK Panggil Plh Dirjen Minerba M. Idris Sihite Jadi Saksi Dugaan Korupsi Tukin Pegawai ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke