JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengaku, memiliki banyak teman yang berprofesi sebagai pebulu tangkis.
Hal itu, ia jelaskan terkait isu kedekatannya dengan pebulu tangkis putri Indonesia yang dikaitkan dengan kasus suap perizinan ekspor benih lobster (benur) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Saya banyak dekat dengan pebulu tangkis, laki-laki maupun perempuan. Ya semuanya kami sama ratakan," kata Edhy dikutip dari Antara, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Periksa Edhy Prabowo, KPK Dalami Kebijakan dan Uang di Rumah Dinas
Edhy mengaku pengiriman uang kepada pebulu tangkis hanya untuk peralatan bulu tangkis.
Ia mengatakan, hal itu juga biasa dilakukan melalui asisten pribadinya, dan tidak ada maksud lain kecuali untuk kepentingan olahraga.
"Hanya saja, kalau ada dianggap mengirim uang ke sana itu kan saya sering beli kok, beli raket, beli kok badminton, beli alat-alat segala macamnya. Itu kan tinggal dilihat saja," kata Edhy Prabowo.
"Sekarang tinggal dibuktikan saja, yang jelas itu semua dilakukan dengan semangat olahraga, tidak ada urusan yang lain," ujar dia.
Baca juga: Kasus Edhy Prabowo, KPK Dalami Aliran Uang Terkait Perizinan Tambak Udang di Bengkulu
Kendati demikian, Edhy mengaku pada tahun 2010 dirinya pernah menyewakan unit apartemen untuk dua orang yang disebut sebagai pebulu tangkis putri.
Edhy Prabowo tidak menyebutkan detail nama pebulu tangkis yang dimaksud. Dia hanya menyebut nama Keysa dan Debby.
"Katanya, saya memberikan apartemen, kalau Keysa sama Debby saya sudah sewakan apartemen di Kalibata City sudah lama sejak 2010 begitu saya kenal dia," kata Edhy.
"Tetapi sampai sekarang tidak ada hubungan khusus, bisa dibuktikan, tanya sendiri sama yang bersangkutan," ucap dia.
Nama Debby yang disebut Edhy Prabowo sebagai pebulu tangkis putri dikaitkan dengan Debby Susanto.
Namun, Debby memberikan klarifikasi terhadap pernyataan yang disampaikan Edhy Prabowo. Dia membantah kenal Edhy Prabowo.
"Saya tidak pernah kenal bahkan saya tidak pernah bertemu langsung dengan Bapak Edhy Prabowo," ucapnya.
Dia pun membantah pernah menerima apartemen yang disewakan untuknya.
"Saya tidak pernah menerima apa pun dari Bapak Edhy Prabowo, termasuk unit apartemen yang disebutkan," ujar Debby.
Dia menilai bahwa pemberitaan ini merupakan pencemaran terhadap nama baiknya.
"Selain tidak ada hubungannya dengan kasus ini, saya merasa ini mengganggu privasi saya dan keluarga saya," ujar Debby.
Baca juga: KPK Limpahkan Berkas Perkara Penyuap Edhy Prabowo ke PN Jakpus
Sebelumnya, KPK pernah mencecar saksi Amiril Mukminin selaku sekretaris pribadi Edhy perihal adanya arahan tersangka Edhy mengenai penggunaan uang untuk pembelian mobil dan juga sewa apartemen untuk pihak-pihak lain terkait izin ekspor benih lobster.
Adapun dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus tersebut sebagai penerima suap.
Ketujuh tersangka tersebut yakni Edhy Prabowo, Staf Khusus Edhy sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Safri (SAF), Staf Khusus Edhy Prabowo sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Andreau Misanta Pribadi (AMP).
Baca juga: KPK Duga Uang Suap Edhy Prabowo Dipakai Beli Mobil dan Sewa Apartemen
Kemudian ada juga Amiril Mukminin (AM) dari unsur swasta/sekretaris pribadi Edhy, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi (SWD), dan Ainul Faqih (AF) selaku staf istri Edhy.
Sedangkan tersangka pemberi suap, yakni Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) Suharjito (SJT) yang telah rampung penyidikannya, dan akan segera disidang dalam perkara itu.
Edhy diduga menerima suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan izin ekspor benur menggunakan perusahaan "forwarder" dan ditampung dalam satu rekening hingga mencapai Rp9,8 miliar.
Selain itu, Edhy juga diduga menerima 100 ribu dolar AS dari Suharjito melalui Safri dan Amiril.
UPDATE:
Artikel ini telah mengalami perubahan dengan memberikan klarifikasi yang disampaikan Debby Susanto. Sebelumnya, dalam artikel ini tertulis nama dua pebulu tangkis putri, salah satunya disebut sebagai Debby Susanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.