JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar volume vaksinasi Covid-19 ditingkatkan demi mempercepat pembentukan kekebalan komunal atau herd immunity.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas yang digelar bersama sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
"Bapak Presiden selanjutnya mendorong agar vaksinasi bisa ditingkatkan, baik dari segi volume maupun dari segi waktu sehingga herd immunity cepat dapat bisa dilaksanakan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Baca juga: 11 Bulan Pandemi Covid-19, Pemerintah Diminta Perbaiki Komunikasi Publik
Meski begitu, kata Airlangga, prioritas vaksinasi Covid-19 bakal tetap mempertimbangkan sejumlah faktor.
Mulai dari kepadatan suatu daerah, tingkat mobilisasi warga, hingga intensitas interaksi warga di suatu wilayah.
Saat ini, vaksinasi Covid-19 baru diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat.
Program vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan menyasar 182 juta warga atau 70 persen dari total penduduk di Indonesia.
"Tentu Pak Menkes (Menteri Kesehatan) akan meningkatkan mereka yang akan direncanakan untuk divaksinasi agar dalam satu tahun herd immunity ini bisa tercapai," ujar Airlangga.
Dalam ratas Jokowi juga mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan. Meski vaksinasi sudah dimulai, Jokowi meminta agar protokol 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak tetap diterapkan.
Baca juga: RSUD Teluk Pucung Bekasi Diresmikan, Bisa Tampung 100 Pasien Covid-19
Jokowi juga meminta adanya standardisasi masker yang digunakan masyarakat. Hal ini demi memastikan efektivitas pencegahan virus.
Selain itu, lanjut Airlangga, Presiden juga meminta dilakukan peningkatan testing, tracing, dan treatment demi menekan angka penularan virus.
"Bahwa kunci daripada pandemi Covid-19 ini berada di hulu," kata Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.