Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Bulan Pandemi Covid-19, Satgas Akui Masih Ada Pencatatan Data yang Terlambat

Kompas.com - 02/02/2021, 17:58 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui masih adanya pencatatan data Covid-19 yang mengalami keterlambatan.

Hal itu disampaikan Wiku dalam konferensi pers daring yang digelar pada Selasa (2/2/2021).

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 genap berlangsung 11 bulan pada Selasa. Hal itu terhitung sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Jubir Satgas Soroti Data Covid-19 Telat, Kebijakan Jadi Tak Efektif

Wiku menyebutkan, hingga saat ini angka kasus positif Covid-19 masih tinggi. Penyebabnya ada sejumlah faktor.

"Saya menyadari bahwa ada berbagai faktor yang menyebabkan angka kasus positif masih tinggi. Termasuk (karena) pencatatan data yang terlambat," ujar Wiku dalam tayangan konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden.

"Sehingga data kasus pada waktu yang lalu baru tercatat sekarang," tuturnya.

Meski demikian, Wiku mengingatkan bahwa kondisi ini tidak serta-merta meniadakan fakta bahwa tingkat penularan Covid-19 masih tinggi di Indonesia.

Wiku menyebut Covid-19 masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

"Covid-19 masih jadi ancaman besar bagi masyarakat dan perekonomian kita," tuturnya.

Baca juga: 11 BULAN PANDEMI: Tambah 10.379, Kasus Covid-19 Indonesia Kini 1.099.687

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif menekan kasus Covid-19.

Pria yang akrab disapa Emil itu berpendapat, PPKM tidak efektif lantaran akurasi data kasus Covid-19 yang tidak tepat.

Sebagai contoh, banyak penambahan kasus di Jabar yang mayoritas kasus lama.

Bahkan, Emil menyebutkan, ada 10.000 kasus di Jabar yang belum diumumkan oleh pemerintah pusat.

"Saya duga kita membahas data yang kurang tepat. Misalnya (di Jabar) ada 3.000 kasus, padahal 2.000-nya kasus lama. Sehingga kenaikan itu tidak seakurat realita di lapangan. Masih ada lebih dari 10.000 kasus belum terumumkan coba. Jadi datanya sudah ada, terus kapan diumumkan kita juga tidak tahu," kata Emil dalam peresmian Puskesmas Juara di Kabupaten Bekasi, Senin (1/2/2021).

Baca juga: PPKM Dianggap Belum Optimal Tekan Covid-19, Kapolri Terbitkan Telegram

Sebagaimana diketahui, penambahan kasus positif Covid-19 masih terus terjadi hingga 11 bulan masa pandemi.

Pada Selasa, pemerintah melaporkan ada 10.379 kasus baru Covid-19. Sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.099.687 kasus.

Dari jumlah tersebut diketahui kasus aktif sebanyak 175.349 kasus atau setara dengan 16 persen.

Sementara itu, pemerintah juga mencatat total pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 896.530 orang.

Adapun total jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 dilaporkan sebanyak 30.581 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com