Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Kudeta di Tubuh Demokrat, Pengamat: Kalau Solid, AHY Pede Aja

Kompas.com - 02/02/2021, 17:27 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dan Founder Lembaga Survey Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seharusnya bersikap percaya diri menghadapi masalah dugaan kudeta di tubuh Partai Demokrat saat ini.

Hendri menyebutkan bahwa siapapun yang akan berupaya merebut kepemimpinan pada Partai Demokrat bisa dihadapi selama AHY dapat memastikan bahwa kadernya solid.

"Mas AHY yakinkan diri aja kalo memang Demokrat solid, jangankan Moeldoko, yang lebih kuat dari Moeldoko pun mestinya Mas AHY pede bahwa Demokrat enggak bakal bisa dikudeta. Kalo solid enggak usah kalah gertak," katanya dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2020).

Baca juga: Dituding Terlibat Gerakan Kudeta AHY, Marzuki Alie: Buktikan Saja...

Hendri menilai, upaya yang dilakukan AHY dan Partai Demokrat dengan mengirimkan surat pada Presiden Joko Widodo sudah tepat.

"Apa yang dilakukan AHY mengirimkan surat ke Jokowi sudah benar. Itu artinya (agar) menjadi perhatian Presiden," ujar Hendri.

Lebih lanjut, Hendri menyebut, apabila AHY diganti secara paksa, itu justru akan menghancurkan Partai Demokrat.

"Kalo kemudian mau mengkudeta Demokrat itu tidak ingin membuat Demokrat lebih besar, pastinya akan lebih hancur, lebih runtuh. Karena Demokrat itu tokoh sentralnya masih ada, ya SBY," papar Hendri.

Adapun diketahui, saat ini sudah ada lima nama tokoh yang terseret dalam dugaan kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat. Kelima nama itu disebut oleh politisi Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dan Rachland Nashidik. 

Nama-nama tersebut adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, anggota Komisi V DPR Jhoni Allen, mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dan Mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmizal.

Moeldoko sudah merespons tudingan keterlibatan dalam upaya mendongkel AHY. 

Menurut mantan Panglima TNI ini, isu bergulir dari foto-foto yang tersebar antara dirinya dan para tamu yang datang ke kantornya.

Baca juga: Soal Belum Diungkapnya Nama Kader yang Terlibat Kudeta, Politikus Demokrat: Mahkamah Partai Sudah Mulai Bekerja

Moeldoko juga meminta agar permasalahan ini tidak perlu melibatkan Presiden Joko Widodo.

"Poinnya yang pertama, jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini ya, saya mengingatkan, sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini," kata Moeldoko, Senin (1/2/2021) kemarin.

"Sebab beliau dalam hal ini tak tahu sama sekali. Tak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini. Itu urusan saya, Moeldoko ini. Bukan sebagai (Kepala) KEP," tegas Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com