Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi X Sebut Program Literasi Nasional Belum Maksimal

Kompas.com - 02/02/2021, 15:26 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyatakan program literasi yang dimulai sejak tahun 2016 belum memberikan hasil yang maksimal.

Hal itu, ia katakan setelah melihat capaian indeks budaya membaca berdasarkan data Perpustakaan Nasional tahun 2019 yang berada di angka 53, 84 atau masuk kategori sedang.

Berdasarkan kunjungan kerja Komisi X DPR, Fikri berujar, permasalah literasi antara lain yakni karena tidak dominannya budaya membaca sejak diri.

“Permasalahan literasi yang kami himpun berdasarkan kunjungan kerja Komisi X DPR RI, antara lain masih sulitnya membangun budaya baca di masyarakat, karena budaya tutur masih lebih dominan dibanding budaya baca dan kebiasaan baca sejak dini,” ucap Fikri dalam RDP Komisi X secara virtual, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Perkuat Program Literasi Nasional, Anggaran Perpusnas 2021 Diusulkan Rp 650 Miliar

Oleh sebab itu, menurut Fikri, program terkait literasi yang tersebar di beberapa kementerian/lembaga beserta anggarannya perlu diatur kembali melalui kerja sama lintas kementerian/lembaga. Sehingga, program dan anggarannya tepat sasaran.

Ia juga mengatakan, pembudayaan membaca harus menjadi fokus kegiatan bagi pemerintah daerah dengan cara mengajak masyarakat, khususnya anak-anak usia dini untuk mengunjungi perpustakaan.

Fikri menegaskan, Komisi X DPR berkomitmen akan terus mengawal masalah peningkatan literasi di daerah dengan dukungan dari kementerian/lembaga terkait.

Lebih lanjut, politisi PKS itu menyebut, berdasarkan kesimpulan rapat dengar pendapat Komisi X DPR pada 25 November 2020, Komisi X DPR terus mendorong kementerian/lembaga terkait sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya mengakselerasikan program dan peningkatan literasi di Indonesia.

Terutama, kata Fikri, dalam hal infrastruktur perpustakaan baik fisik maupun IT misalnya ketersediaan buku di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), peningkatan tata kelola perpustakaan sekolah, dan pemenuhan tenaga pustakawan perpustakaan desa.

“Komisi X mendorong kementerian/lembaga terkait sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya berkolaborasi dan meningkatkan bersama terhadap perencanaan dan pelaksanaan program terkait program terkait program budaya baca dan peningkatan literasi nasional,” kata Fikri.

“Komisi X juga mendorong kementerian/lembaga terkait sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya melakukan sinergi program literasi menjadi program terobosan untuk meningkatkan indeks literasi nasional secara signifikan dan berkesinambungan,” ucap dia.

Untuk diketahui, gerakan literasi telah dimulai pada tahun 2016 sebagai bagian dari implementasi dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Pada tahun 2017 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ditunjuk sebagai koordinator Program Gerakan Literasi Nasional.

Baca juga: Komisi X Gelar RDP dengan Sejumlah Kementerian, Bahas Program Literasi Nasional

Hal itu, untuk memperkuat sinergi antar unit utama pelaku Gerakan Literasi Nasional, yakni dengan menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia.

Adapun berdasarkan laporan Perpusnas RI, capaian indeks budaya membaca tahun 2019 adalah 53,84 (kategori sedang).

Angka tersebut diperoleh melalui survei kegemaran membaca yang dilaksanakan Perpusnas di 102 kabupaten/kota pada 35 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com