Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Munculkan Krisis, Jokowi: Persoalan Indonesia ke Depan akan Makin Berat

Kompas.com - 02/02/2021, 15:14 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah memunculkan krisis kesehatan dan ekonomi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengatakan, masalah yang dihadapi bangsa terkait hal ini belum usai, bahkan ke depan akan semakin kompleks.

"Persolan yang dihadapi bangsa kita ke depan akan semakin berat dan kompleks," kata Jokowi dalam acara peluncuran Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik Partai Golkar secara daring, Selasa (2/1/2021).

Menurut Jokowi, saat ini pemerintah tengah mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengatasi pendemi.

Upaya ini salah satunya diwujudkan melalui vaksinasi Covid-19. Vaksinasi tidak lain bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Baca juga: Jokowi: 11 Bulan Ini Mengajarkan Tak Ada Formula Standar Hadapi Pandemi

Selain sektor kesehatan, kata Jokowi, pemerintah juga terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi.

"Menyeimbangkan rem dan gas, mengendalikan penyebaran virus sekaligus melaksanakan berbagai program pemulihan ekonomi nasional, menyiapkan berbagai kebijakan dan program untuk menjawab peluang pasca pandemi yang akan menjadi trigger untuk ekonomi bergerak lebih cepat," ujarnya.

Jokowi mengatakan, pengalaman 11 bulan pandemi mengajarkan bahwa untuk menanggulangi wabah tidak ada sebuah formula atau rumusan standar.

Sebab, 215 negara di dunia yang terdampak pandemi masing-masing mencari formula yang tepat untuk digunakan di negara mereka.

Oleh karenanya, lanjut Jokowi, dibutuhkan manajemen untuk mengelola krisis secara cepat dan tepat.

Perlu adanya sense of crisis atau kepekaan terhadap krisis. Sebab, kata Jokowi, penanganan pandemi membutuhkan kecerdasan lapangan, penguasaan manajemen lapangan, dan upaya solutif untuk memecahkan masalah.

Baca juga: Nyatakan PPKM Tidak Efektif, Jokowi Dinilai Sangat Kecewa

"Pentingnya untuk memiliki perasaan bahwa situasi yang kita hadapi tidak biasa-biasa saja," ucapnya.

Adapun pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama 11 bulan di Indonesia dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (1/2/2021) sore, tercatat ada 10.994 kasus baru positif Covid-19.

Data tersebut terhitung hingga pukul 12.00 WIB pada Senin sore. Sehingga, secara akumulatif ada 1.089.308 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com