Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 11 Bulan Ini Mengajarkan Kita Tak Ada Formula Standar Hadapi Pandemi

Kompas.com - 02/02/2021, 15:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung soal penanganan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 11 bulan.

Menurut Jokowi, hingga saat ini tidak ada formula standar dalam menghadapi pandemo Covid-19.

"Pengalaman 11 bulan ini mengajarkan bagi kita bahwa dalam menghadapi pandemi, tidak ada formula yang standar. Yang disebut rumusan formula yang benar juga tidak ada," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam soft launching Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik Golkar Insutite yang digelar virtual, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Jokowi: Esensi PPKM Membatasi Mobilitas, Saya Lihat Ini Tak Tegas dan Konsisten

Menurut Jokowi, saat ini 215 negara di dunia juga sama-sama mencari formula yang tepat mengatasi pandemi.

Sehingga dia menilai diperlukan manajemen untuk mengelola krisis secara cepat dan tepat.

"Untuk itu saya minta kepada seluruh kader Partai Golkar dan kepala daerah untuk belajar dan menimba ilmu dari kondisi saat ini," tegasnya.

Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan, pemerintah pun sedang mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengatasi pandemi.

Salah satunya dengan melaksanakan vaksinasi dengan cepat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Tidak lupa, Jokowi menyebut pemerintah sedang menyeimbangkan rem dan gas yakni mengendalikan penyebaran virus sekaligus melaksanakan berbagai program pemulihan ekonomi nasional.

"Menyiapkan berbagai program dan kebijakan untuk menjawab peluang pasca pandemi yang akan menjadi trigger untuk bergerak lebih cepat," tambahnya.

Diberitakan, perkembangan Kasus Covid-19 belum juga memperlihatkan tanda-tanda membaik hingga 11 bulan pandemi terjadi di Indonesia.

Berdasarkan data pada situs Worldometers, Selasa (2/2/2021) pukul 05.43 WIB, tercatat ada 175.349 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air.

Angka ini merupakan jumlah kasus aktif tertinggi di Asia. Adapun pada Senin (1/2/2021) melalui situs yang sama, kasus aktif di Indonesia mencapai 175.095 kasus.

Ada sembilan negara lain di Asia yang mencatat jumlah kasus aktif Covid-19 yang tinggi.

Secara berurutan sembilan negara tersebut yakni, India (165.279 kasus aktif), Iran (150.253 kasus aktif), Lebanon (119.050 kasus aktif), Turki (88.634 kasus aktif) dan (Israel 74.222 kasus aktif).

Kemudian Jepang (49.229 kasus aktif), Malaysia (48.074 kasus aktif), Bangladesh (47.229 kasus aktif) serta Pakistan (33.493 kasus aktif).

Baca juga: Membandingkan Sikap Jokowi dan Pemimpin Negara Lain Saat Pandemi Covid-19 Memburuk...

Sementara itu, data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hingga Senin (1/2/2021), menunjukkan penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 10.994 kasus.

Dengan penambahan itu, total kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 1.089.308 kasus.

Penambahan 10.994 kasus positif didapatkan dari pemeriksaan 48.213 spesimen dari 31.983 orang yang diambil sampelnya, selama 31 Januari hingga 1 Februari 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com