Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Tembus Sejuta, Wapres Ingatkan Masyarakat Batasi Mobilitas di Tempat Umum

Kompas.com - 02/02/2021, 13:32 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat untuk tetap membatasi mobilitas di tempat umum.

Hal tersebut harus dilakukan agar paparan Covid-19 tidak semakin meluas karena saat ini penularannya meningkat cukup tajam.

"Masyarakat diminta membatasi mobilitas di tempat umum dan menghindari kerumunan," kata Ma'ruf dikutip dari keterangan pers, Selasa (2/2/2021).

Ma'ruf mengatakan, sejak awal pemerintah sudah berusaha menangani pandemi Covid-19 dengan mengeluarkan beberapa kebijakan.

Antara lain pemerintah menerapkan kebijakan protokol kesehatan yang ketat disebut sebagai 3M yaitu memakai masker, cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir dan menjaga jarak.

Baca juga: Kapan Isolasi Mandiri Pasien Positif Covid-19 Dinyatakan Selesai?

Mengurangi mobilitas di tempat umum merupakan salah satu bentuk protokol kesehatan 3M yang harus dilakukan masyarakat.

Oleh sebab itu, kesadaran dan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan seluruh pihak termasuk masyarakat sangat diharapkan.

Tak hanya itu, mematuhi pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah dan mengikuti vaksinasi Covid-19 juga wajib dilakukan.

"Saya minta dengan sungguh-sungguh agar masyarakat mematuhi PPKM, disiplin menjalankan 3M, dan mengikuti vaksinasi untuk menghindari terjadinya penularan agar kita terlindungi dan segera keluar dari pandemi ini," kata dia.

Apabila hal tersebut tercapai, kata dia, maka semua orang bisa kembali beraktivitas normal. Kegiatan ekonomi, pendidikan, hingga sekolah pun dapat kembali berjalan seperti sedia kala.

Lebih jauh Ma'ruf mengatakan, Covid-19 telah menelan korban lebih dari 103 juta orang dan tidak kurang dari 2,2 juta orang meninggal dunia.

Baca juga: Kemenkes: 10 Juta Bulk Vaksin Covid-19 untuk Petugas Pelayanan Publik

Sementara di Indonesia, jumlah kasus konfirmasi positif masih terus meningkat setiap harinya dengan jumlah tertinggi mencapai 14.518 kasus pada 30 Januari 2021.

"Sehingga secara kumulatif jumlah yang tertular telah melebihi satu juta lebih penduduk dan tidak kurang dari 29.998 jiwa yang meninggal dunia akibat terjangkit infeksi Covid-19," kata dia.

Oleh sebab itu, kesadaran dan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan seluruh pihak sangat diharapkan.

Menurut dia, hal tersebut bukan semata-mata untuk kepentingan pemerintah tetapi lebih untuk menjaga diri dan keluarga, serta masyarakat agar terhindar dari penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com