Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia

Kompas.com - 02/02/2021, 07:18 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Sementara, angka kematian akibat Covid-19 bertambah 279 orang. Dengan demikian, pasien Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 30.277 orang.

Pemerintah optimistis

Menanggapi catatan kasus aktif Covid-19 di Indonesia tertinggi di Asia, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini pemerintah berusaha tetap optimistis dengan berbagai kebijakan yang diterapkan.

"Pemerintah berusaha optimistis dengan berbagai kebijakan yang sedang dilakukan," ujar Wiku, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia, Jubir Satgas: Pemerintah Berusaha Optimis

Kebijakan yang dimaksud Wiku adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.

Akan tetapi, Presiden Jokowi beberapa hari terakhir mengatakan kebijakan PPKM tersebut tidak mampu menekan laju penularan Covid-19.

Jokowi menilai, implementasi PPKM yang semestinya membatasi mobilitas masyarakat tersebut, tidak dapat tercapai.

“Yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya ini tidak efektif. Mobilitas juga masih tinggi karena kita memiliki indeks mobility-nya. Sehingga di beberapa provinsi (kasus) Covid-nya tetap naik,” kata Jokowi, Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Satgas: Jumlah Kasus Aktif Covid-19 Dua Kali Lipat Kapasitas Penonton Stadion GBK

Jokowi meminta para menteri serta kepala lembaga mengetahui kondisi di lapangan dan implementasi PPKM diperkuat.

“Tapi yang saya lihat implementasinya tidak tegas dan tidak konsisten. Ini hanya masalah implementasi ini. Sehingga saya minta betul-betul turun di lapangan," ujarnya.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher mengusulkan pemerintah melakukan karantina wilayah secara penuh dan fokus pada penanganan kesehatan.

Ia menilai, PPKM yang dijalankannya merupakan kebijakan setengah hati yang membuat kasus Covid-19 terus meningkat dan berdampak pada pemulihan ekonomi.

"Kebijakan setengah hati antara penguatan sistem kesehatan dan pemulihan ekonomi telah membawa kita pada situasi sulit di mana pandemi tidak terkendali, dan pemulihan ekonomi pun tidak terjadi. Sudah saatnya pemerintah fokus pada penanganan kesehatan dan lakukan karantina wilayah secara penuh," kata Netty, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Jubir Satgas: Kasus Aktif Covid-19 Tinggi, Keterisian RS di 8 Provinsi Lebih dari 60 Persen

Lebih lanjut, Netty mengatakan, semestinya pemerintah berani mengambil opsi tersebut dan bertanggung jawab atas segala risikonya.

Sebab, PPKM yang diterapkan hanya berlaku di perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat hiburan. Sementara, kerumunan masih terjadi di sejumlah titik.

"Jadi, pemerintah bukan hanya melakukan evaluasi PPKM Jawa Bali, tetapi harus mengerahkan segenap upaya guna mencari formulasi kebijakan yang lebih efektif, yang memang cocok diterapkan di Indonesia," ujar Netty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com