JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia sangat besar hingga mencapai lebih dari 175.000 kasus.
Angka kasus aktif menunjukkan jumlah pasien yang masih terkonfirmasi virus corona dan belum dinyatakan sembuh.
"Apabila dapat diibaratkan jumlah ini dua kali lebih besar dari kapasitas penonton Stadion Gelora Bung Karno," kata Reisa dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/2/2021).
Baca juga: UPDATE 1 Februari: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Berjumlah 175.349
Reisa mengatakan, jumlah kasus aktif yang tinggi menambah beban rumah sakit.
Saat ini, rasio keterpakaian tempat tidur di ruang gawat darurat, ICU, dan ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 sudah lebih dari 60 persen.
Angka keterpakaian tempat tidur pasien Covid-19 di Kalimantan Timur mencapai 75 persen. Angka ini sama besarnya dengan provinsi Banten.
Di DKI Jakarta, angka keterpakaian tempat tidur pasien Covid-19 mencapai 72 persen.
Lalu, di Daerah Istimewa Yogyakarta 70 persen, Bali 69 persen, Jawa Barat 68 persen, Sulawesi Tengah 63 persen, dan Jawa Timur 62 persen.
Baca juga: UPDATE 1 Februari: Ada 76.343 Suspek Terkait Covid-19
Menurut Reisa, meski Kementerian Kesehatan telah mengerahkan lebih dari 30.000 relawan tenaga kesehatan, tetapi tenaga medis akan kewalahan apabila angka kasus aktif terus bertambah.
"Bukan hanya sistem kesehatan yang terbebani, namun juga kerugian moral dan material si pasien pun tidak terhitung, kehilangan hari produktif dan membuat keluarga besar dan kawan dekat menjadi khawatir," ujar dia.
Reisa pun meminta masyarakat mengutamakan pencegahan penularan virus.
Upaya ini dilakuka melalui penerapan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: UPDATE 1 Februari: Tambah 279, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Capai 30.277 Orang
Meski masyarakat sudah cenderung bosan dan jenuh berada dalam situasi pandemi, namun, Reisa mengingatkan bahwa virus corona tidak bosan menjangkiti masyarakat yang lengah pada protokol kesehatan.
"Lengah sedikit kita akan dalam bahaya besar," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.