Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produktivitas SDM Indonesia Tertinggal di ASEAN, Wapres Minta Terus Dipacu

Kompas.com - 01/02/2021, 11:33 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air harus terus dipacu agar bisa berkompetisi.

Menurut dia, untuk membentuk generasi yang mumpuni, peningkatan kapasitas SDM merupakan hal pertama yang harus dimulai.

"Upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM agar dapat berkompetisi secara global masih harus terus dipacu," kata Ma'ruf saat memberi sambutan di Dies Natalis ke-5 dan Lustrum ke-1 Universitas Pertamina Tahun 2021 secara daring, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Bicara Dampak Pandemi, Maruf Amin: Pemulihan Ekonomi Butuh Waktu Panjang

Ma'ruf mengatakan, SDM unggul merupakan kunci dalam berbagai hal yang salah satu kriterianya adalah soal ptoduktivitas.

Namun dalam hal produktivitas SDM tersebut, kata dia, Indonesia bukan yang terbaik di ASEAN.

Berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) yang diterbitkan dalam APO Productivity Databook 2020, posisi produktivitas per pekerja Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia.

"Kita bahkan berada di bawah rata-rata tingkat produkvitas tenaga kerja 6 negara ASEAN terbesar," kata dia.

Baca juga: Wapres Sebut Pengelolaan Wakaf Uang Diproyeksikan untuk Kegiatan Sosial

Ia menjelaskan, produktivitas per pekerja Indonesia berkisar 23.900 USD atau hanya seperlima dari Singapura yang berada di peringkat pertama dengan produktivitas per pekerja sebesar 149.100 dollar AS.

Indonesia juga masih terpaut jauh dari Malaysia dengan produktivitas per pekerja sebesar 55.400 dollar AS, atau lebih dari dua kali lipat Indonesia.

Oleh karena itu, untuk mengejar negara tetangga, peningkatan kapasitas SDM pun harus terus dilakukan.

Salah satu yang berperan untuk melaksanakannya adalah lembaga pendidikan dan kampus.

"Lembaga pendidikan, termasuk kampus Universitas Pertamina, turut memikul tanggung jawab yang besar dalam upaya tersebut," kata dia.

Baca juga: Wapres Minta Pelaksanaan Inpres 9/2020 Rebut Hati Masyarakat Papua

Ma'ruf mengatakan, dalam mengembangkan SDM unggul, kampus, termasuk Universitas Pertamina dituntut untuk berperan aktif.

Utamanya bukan hanya sebagai agen pendidikan, tetapi juga agen penelitian dan pengembangan, serta agen transfer budaya dan teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com