Sementara yang menolak dan tetap mengacu pada aturan sebelumnya, yakni Pilkada dan Pemilu serentak di tahun 2024 adalah PDI Perjuangan, PKB, PAN, PPP.
Di mana posisi Gerindra? Sampai saat ini partai pimpinan Prabowo Subianto itu belum menentukan sikap.
Spekulasi soal alasan dukung dan tidak mendukung Pilkada 2022 dan 2023 bermacam-macam. Mereka yang tidak mendukung berpendapat sebaiknya energi bangsa ini dikerahkan untuk fokus menanggulangi pandemi.
Ada juga spekulasi yang menyebut bahwa dua pelaksanaan Pilkada itu tidak didukung dengan alasan mengganjal para jagoan survei.
Mungkinkah ini merupakan efek perjanjian Batu Tulis yang tertunda pada 2014 dan berharap bisa terealisasi di 2024?
Baca juga: PDI-P: Mega-Prabowo Kalah pada 2009, Perjanjian Batu Tulis Tak Berlaku
Perjanjian Batu Tulis adalah perjanjian yang dibuat antara Capres Megawati Soekarnoputri dan Cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2009.
Disebutkan dalam salah satu poin isi perjanjian tersebut, Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014.
Terlepas dari perdebatan politik soal kekuasaan, perlu dipikirkan dengan kepala dingin soal Pilkada dan Pemilu serentak 2024.
Dua hajatan politik itu wacananya digelar di dua bulan yang berbeda. Pilpres dan pileg rencananya April 2024, disusul Pilkada serentak di seluruh Indonesia pada November 2024.
Selayaknya bukan kekuasaan yang jadi pertimbangan paling depan tapi keselamatan warga yang jadi perhitungan. Jangan sampai terulang kabar yang tak mengenakkan, ada banyak yang meninggal karena kelelahan, atau pertimbangan lainnya yakni soal gugatan dan tantangan masalah keamanan.
Saya Aiman Witjaksono.
Salam!